Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500.000 Kasus Kebutaan Terjadi Karena Glaukoma

Kompas.com - 07/03/2008, 18:06 WIB

 

JAKARTA, JUMAT - Tahun ini untuk pertama kalinya di seluruh dunia dilakukan peringatan Hari Glaukoma Dunia yang merupakan inisiatif dari Asosiasi Glaukoma Dunia (WGA) dan Asosiasi Pasien Glaukoma Dunia (WGPA). Melalui pencanangan itu, diharapkan jumlah kebutaan karena glaukoma di Indonesia yang saat ini sudah mendekati 500.000 orang dapat dikurangi.

Di Indonesia, glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua setelah katarak . Yang memprihatinkan, jumlah penderitanya terus meningkat tanpa terdeteksi. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap bahaya penyakit tersebut harus ditingkatkan.

Pasien umumnya datang setelah ia kehilangan penglihatannya. Karena itu, glaukoma juga dikenal sebagai pencuri penglihatan, kata Ketua Kelompok Seminat Galukoma Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (Perdami) dr Ike Sumantri Wiyogo SpM, dalam acara pencanangan Hari Galukoma Dunia, Kamis (6/3), di Jakarta.   

Pencanangannya dilakukan bersama oleh Perdami dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Dalam acara itu, sekitar 200 pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalani pemeriksaan mata secara massal untuk mendeteksi dini glaukoma, 20 orang di antaranya dideteksi memiliki tekanan pada bola mata melebihi batas normal (di atas 21 mmHg).

Glaukoma merupakan kelompok penyakit syaraf mata (syaraf optik) yang kronis dan progresif akibat tekanan yang tinggi pada bola mata. Tekanan itu dipengaruhi berbagai faktor, termasuk peningkatan produksi cairan mata, penghambatan pengeluaran cairan mata karena infeksi serta tekanan vena episklera seperti tumor.

Di negara maju, hampir 50 persen penderita glaukoma tidak terdeteksi, sedangkan di negara berkembang angkanya bisa mencapai 95 persen. Saat ini jumlah kebutaan karena glaukoma di Indonesia sudah mendekati setengah juta orang. Ini bisa dikurangi dengan memotivasi orang untuk tes glaukoma secara rutin dan menambah keteram pilan dokter dalam mendeteksi dan menanganinya, ujarnya.

Ketua Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Tjahjono D Gondhowiardjo menyatakan, peringatan Hari Glaukoma Dunia adalah salah satu rangkaian kegiatan Perdami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit ini. Dalam rangkaian peringata n itu diadakan beberapa kegiatan lain seperti pelatihan deteksi glaukoma kepada petugas kesehatan (paramedis dan dokter puskesmas di Jakarta).

Selain itu, diterapkan penatalaksanaan pasien glaukoma terbaru sesuai standar prosedur operasional glaukoma di Departemen Ilmu Kesehatan Mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan bantuan pembiayaan dari pemerintah, penyediaan alat bantu diagnostik funduskopi direk dan tonometer schiotz di puskesmas, serta penyusunan standar prosedur operasional penanganan glaukoma di puskesmas. (EVY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com