Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Bercinta Setiap Hari?

Kompas.com - 12/06/2008, 10:23 WIB

Seksualitas dalam kehidupan perkawinan memang penting. Tetapi, perlukah melakukan hubungan seksual setiap hari, 365 hari dalam setahun?

Jawaban pertanyaan tersebut memang sangat individual. Untuk pasangan yang sudah berusia cukup lanjut dan telah mengalami hambatan seksual, mungkin ketiadaan seks bukanlah sebuah masalah. Tetapi bagi pasangan yang masih dalam usia subur dan sehat secara fisik dan mental, seks memang peranan penting dalam keharmonisan rumah tangga.

Dua pasang suami istri dari Amerika Serikat, Charla dan Brad Muller, serta Annie dan Douglas Brown, adalah contoh pasangan yang menganggap seks merupakan kebutuhan utama dalam perkawinan. Kedua pasangan tersebut berkomitmen untuk melakukan seks setiap hari.

Pengalaman mereka dituangkan dalam dua buah buku berjudul 365 Nights, yang ditulis dari sudut pandang perempuan (Charla), dan Just Do It, ditulis berdasarkan perspektif laki-laki (Douglas Brown). Namun, jangan harap Anda akan menemukan detail pengalaman seksual mereka, bahkan gambar atau grafik. Buku tersebut menawarkan saran dan tips bagi pasangan yang ingin terus mengobarkan gairah cinta dalam kehidupan perkawinannya.

"Memang ada kaitan yang kuat antara frekuensi hubungan seksual dengan perkawinan yang bahagia," kata Tom W.Smith, penggagas studi mengenai American Sexual Behavior. "Tetapi, kita belum tahu pasti apakah perkawinan yang bahagia meningkatkan frekuensi seks, atau pasangan yang sering bercinta jadi lebih bahagia, atau justru mungkin kombinasi dari kedua hal itu," paparnya.

Sementara itu, menurut data dari National Opinion Research Center dari Universitas Chicago, AS, disebutkan bahwa pasangan yang sudah menikah rata-rata melakukan hubungan seksual sebanyak 66 kali dalam setahun. Sedangkan pasangan yang berusia lebih muda, sekitar usia 18-20 an, bercinta sekitar 84 kali dalam setahun.

Sayangnya, tidak ada data yang pasti mengenai kebiasaan bercinta orang Indonesia.  Tetapi yang terpenting, seperti  teori para ahli psikologi, sebuah perkawinan yang ideal sejatinya memiliki tiga unsur, yakni komitmen, keakraban (intimacy), dan nafsu (passion). Ketiganya tidak bisa berdiri sendiri atau saling mendominasi, karena cinta tidak akan berkembang sebagaimana mestinya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com