Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hepatitis B, Menyerang Tanpa Pandang Bulu

Kompas.com - 02/09/2008, 18:33 WIB

VIRUS Hepatitis B menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Jika tidak segera diobati, maka infeksi penyakit bisa menyebabkan penyakit hati kronis dan mengancam keselamatan jiwa penderitanya. Karena itu, vaksinasi perlu diberikan pada mereka yang belum memiliki kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.

Hepatitis B tidak hanya diderita oleh kelompok usia tertentu, melainkan semua usia mulai bayi, remaja, orang dewasa sampai lanjut usia, kata Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Unggul Budihusodo, Selasa (2/9), dalam diskusi terbuka yang diprakarsai Kantor Berita Radio 68H, di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta.

Hepatitis B adalah penyakit infeksi pada hati yang disebabkan virus Hepatitis B. Infeksi Hepatitis B kronik atau jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan hati yang parah seperti pengerasan hati atau sirosis dan kanker hati atau karsinoma hepatoseluler yang dapat mengakibatkan kematian. "Proses perjalanan hepatitis B menjadi kronis bisa lebih dari 10 tahun," ujarnya.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Hepatitis B endemik di China dan bagian lain di Asia te rmasuk di Indonesia. Sebagian besar orang di kawasan ini bisa terinfeksi Hepatitis B sejak usia kanak-kanak. Di sejumlah negara di Asia, 8-10 persen populasi orang dewasa mengalami infeksi Hepatitis B kronik. Penyakit hati yang disebabkan Hepatitis B merupakan satu dari tiga penyebab kematian dari kanker pada pria, dan penyebab utama kanker pada perempuan.

Infeksi tersembunyi dari penyakit ini membuat sebagian besar orang merasa sehat dan tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi dan berpotensi untuk menularkan virus tersebut kepada orang lain. Penderita penyakit itu umumnya tidak mengalami gejala tertentu yang khas, dan baru bisa diketahui melalui tes kesehatan. Oleh karena itu, penderita dan kelompok yang memiliki faktor risiko hepatitis B perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Penularan virus ini bisa terjadi melalui transfusi darah, hubungan seks, memakai tato, dan menggunakan jarum suntik secara bergantian yang biasanya dilakukan para pengguna narkoba. Jadi, tidak benar jika ada anggapan bahwa virus Hepatitis B bisa menular melalui keringat. "Bahkan, tidak semua penderita bisa menularkan virus itu melalui hubungan intim dengan pasangannya," kata Unggul.

Penyakit ini, lanjut Unggul, sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan pola hidup sehat, penyuntikan vaksin Hepatitis B dan memeriksakan kesehatan diri secara teratur. Untuk penderita Hepatitis B, kini telah ada empat jenis obat untuk mengatasi Hepatitis B yang terlisensi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan tersedia di Indonesia yai tu Entecavir (ETV), Lamivudine (LVD) dan Telbivudine.      

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com