Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelecehan dan Perkosaan Meningkat di Kalsel

Kompas.com - 13/10/2008, 14:11 WIB

BANJARMASIN, SENIN - Kasus pelecehan seksual dan perkosaan terhadap remaja di bawah umur di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam dua bulan terakhir meningkat.
    
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kalsel, Djumri, S.Ag, Senin, mengungkapkan, dalam dua bulan terakhir, minimal ada tiga kasus pemerkosaan terhadap anak dibawah umur yang sedang dalam proses hukum.
    
Pada beberapa bulan sebelumnya, hanya dua kasus perkosaan yang melapor ke KPAID hingga proses hukum di pengadilan. Jumlah tersebut, tambahnya, hanya sebagian kecil dari kasus pelecehan maupun perkosaan di Kalsel. Kenyataan di lapangan masih cukup banyak.
    
"Saat kita terjun langsung ke desa-desa, sebenarnya banyak terjadi kasus pelecehan maupun perkosaan terhadap anak-anak di bawah umur, tapi kita kesulitan untuk membantu mereka untuk proses secara hukum," katanya.
    
Hal tersebut terjadi karena warga atau keluarga korban memilih "menyembunyikan" kejadian pelecehan maupun pemerkosaan yang menimpa anak maupun saudaranya. Keluarga korban biasanya merasa malu, jika kejadian atau aib keluarganya terbongkar sehingga mereka memilih menerima jalan damai untuk menyelesaikan persoalan tersebut daripada memperkarakannya ke pengadilan.
    
Beberapa kasus perkosaan setelah diproses hukum, yang terungkap ternyata karena suka sama suka sehingga sulit untuk menjerat pelaku dengan undang-undang perlindungan anak yang hukumannya lebih berat.
    
Penanganan kasus perkosaan degan menggunakan KUHP, menurut dia,  efek jeranya sangat kurang karena hukumannya relatif ringan.  "Pelecehan seksual bukan hanya kasus perkosaan yang sama-sama dilakukan oleh anak-anak di bawah umur, tetapi juga kasus sodomi," demikian Djumri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com