Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobilitas Anjing Liar Harus Diwaspadai

Kompas.com - 24/02/2009, 18:44 WIB

TASIKMALAYA, SELASA - Mobilitas anjing liar di wilayah perbatasan kabupaten/kota perlu diwaspadai terutama daerah yang berbatasan langsung dengan kabupaten tempat ditemukannya kasus rabies. "Terus terang kami khawatir juga dengan adanya dua kasus gigitan anjing di Garut yang semuanya positif rabies," kata Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya, Budi Utarma, Selasa (24/2).

Oleh karena itu, kata Budi, saat ini petugas kesehatan hewan di kecamatan yang berbatasan dengan Garut diimbau untuk waspada dengan mobilitas anjing liar dari dan ke Garut. Kecamatan di Tasikmalaya yang berbatasan dengan Garut di antaranya Kecamatan Taraju, Bojonggambir, Cipatujah, Cilawu. Pada umumnya secara geografis kecamatan tersebut berbukit-bukit dan masih banyak hutan, perkebunan besar, dan kebun campuran milik warga.

Budi berpendapat, seharusnya populasi anjing, terutama anjing liar, dapat dikendalikan dengan cara dimusnahkan atau dieliminasi. Sedangkan pengawasan kesehatan hewan bagi anjing peliharaan dilakukan dengan vaksinasi rutin.

Oleh karena itu, saat ini Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya sudah mengirimkan permohonan vaksin dan obat untuk vaksinasi dan eliminasi atau pemusnahan kepada Dirjen Peternakan. "Selama ini, Kabupaten Tasikmalaya tidak memiliki persediaan vaksin karena tidak ditemukannya kasus gigitan anjing liar yang positif rabies," kata Budi.

Data menunjukkan, populasi anjing peliharaan di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 13.166 ekor dan anjing liar 6.800 ekor.

Selama tahun 2008 di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 22 kasus gigitan anjing dengan korban 22 orang. Semuanya negatif rabies. Sedangkan tahun 2009 ini baru ditemukan satu kasus gigitan pada 17 Februari lalu di Kampung Babakan Kadu, Desa Jahiang, Kecamatan Salawu. Saat ini, anjing ras yang menggigit seorang balita itu masih di bawah observasi petugas.

Sementara itu, Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Garut, sedang melakukan vaksinasi dan eliminiasi anjing di Kecamatan Karangpawitan selama tiga hari terhitung mulai Selasa (24/2). Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kabupaten Garut Dida K Endang, sejauh ini baru 50 ekor anjing yang divaksinasi dari target 345 ekor.  

 

Vaksinasi tersebut merupakan yang keduakalinya dilakukan Dinas Peternakan Garut setelah sebelumnya memusnahkan 270 ekor anjing liar dan memvaksinasi 215 anjing peliharaan di empat desa di Kecamatan Mekarmukti sepekan yang lalu.

Menurut Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Garut, Hermanto, berharap masyarakat dengan sadar mau membawa anjing peliharaannya untuk divaksinasi. "Masyarakat jangan khawatir dengan anjing yang tiba-tiba terlihat lemas setelah divaksin. Itu tandanya vaksin yang diberikan sedang bekerja," kata Hermanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com