Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama Bioteknologi Janjikan Obat Kanker Masa Depan

Kompas.com - 09/06/2009, 15:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun 2012 produk-produk inovatif seperti obat kanker yang berbasis bioteknologi bakal bisa didapatkan di Indonesia. Itu berkat kerja sama yang dilakukan antara perusahaan farmasi PT Dexa Medica dan perusahaan asal Korea, Celltrion Inc, Selasa (9/6). Kerja sama ini akan diawali di bidang pemasaran dan distribusi dan dilanjutkan dengan transfer teknologi.

Celltrion Inc adalah perusahaan bioteknologi yang memiliki spesialisasi dalam terapi antibodi untuk berbagai penyakit, seperti kanker, rematik, serta vaksin preventif dan hormon. "Produk kami sudah mendapat persetujuan dari lembaga terkemuka, seperti FDA di Amerika," ujar Jung-Jin Seo, CEO dan Chairman Celltrion Inc.

Tidak hanya memasarkan, Dexa Medica juga akan terlibat aktif dengan Celltrion dalam melakukan uji klinik terhadap pasien di Indonesia. Nantinya, seluruh produk bioteknologi tersebut akan dipasarkan di bawah nama Dexa Medica. Karena itu, pihak Dexa akan melakukan registrasi ke Badan POM.

Selain di Indonesia, Dexa Medica juga akan memasarkan produk-produk Celltrion di seluruh negara Asia Tenggara. "Saat ini pilihan obat bioteknologi belum banyak dan harganya masih mahal karena untuk mendapatkannya pasien harus membeli ke negara maju. Dengan kerja sama ini kami berharap semakin banyak obat yang bermutu dan aman dengan harga terjangkau," kata Ferry Soetikno, Managing Director PT Dexa Medica.

Kebangkitan bioteknologi

Nilai produksi bioteknologi terus meningkat dalam beberapa tahun belakangan. Omzet penjualan berbagai produk bioteknologi dan industri farmasi di pasar dunia pada tahun 2002 mencapai 800 triliun dollar AS. Dari total omzet penjualan itu, 400 triliun dollar AS di antaranya bersumber dari industri farmasi, sisanya berasal dari produk-produk lain seperti industri makanan dan suplemen.

Korea merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki daya saing tinggi dalam pengembangan bioteknologi, selain Singapura, China, Taiwan, dan Jepang. Sayangnya perkembangan riset bioteknologi di Tanah Air masih jauh tertinggal.

Menurut Ferry, kerja sama yang dilakukannya dengan Celltrion ini diharapkan akan berlanjut dengan transfer teknologi di masa depan. Sehingga nantinya Indonesia tidak cuma jadi pemakai produk iptek, tetapi juga mampu menciptakan inovasi baru di bidang bioteknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com