Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kasihani Penderita Kanker!

Kompas.com - 20/06/2009, 14:13 WIB

 JAKARTA, KOMPAS.com — Jangan sekali-kali menunjukkan rasa kasihan Anda kepada anggota keluarga, kerabat atau rekan Anda yang baru didiagnosis mengidap penyakit kanker, terutama stadium lanjut. Rasa kasihan (pity) itu justru makin 'membunuhnya'.

Dr Aru Wisaksono Sudoyo dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengatakan, seringkali di awal diagnosis kanker, justru keluarga si penderita yang sering mengalami down daripada si penderitanya sendiri. Oleh karena itu, dalam mayoritas kasus, dokter punya andil besar untuk mengangkat semangat keluarga.

"Nah, jika sudah berita pertama kankernya sudah dilalui maka (selanjutnya) keluarga yang menyemangati," tutur Dr Aru seusai acara Patients Gathering II Indonesian Ostomy Association (InOA) dan YKI di Hotel Le Meridien, Sabtu (20/6).

Namun, seperti pada kasus penderita kanker usus besar Kumala Yasin, keluarga justru memberatkannya. Keluarga memberi rasa kasihan yang berlebihan kepadanya sehingga dirinya merasa tidak bahagia.

"Keluarga malah memberatkan dia. Saya tidak suka dikasihani," ujar Kumala dalam testimoninya.

Dr Aru mengatakan, rasa kasihan dari orang-orang terdekat seringkali menjatuhkan mental dan semangat pasien dalam menjalankan hidupnya ke depan. Penderita yang merasa tertekan dan tidak bersemangat justru memiliki efek samping kemoterapi yang lebih hebat.

Namun, Dr Aru berani mengatakan bahwa para penderita yang mampu bersikap positif terhadap penyakitnya memiliki kondisi badan yang lebih bagus karena ternyata semangat mampu mendorongnya untuk mau makan secara teratur dan mengonsumsi obat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com