Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Niat untuk Bebas dari Jeratan Asap

Kompas.com - 02/07/2009, 12:18 WIB

Awalnya hanya coba-coba akhirnya jadi kecanduan. Begitulah awal mula seorang perokok pemula berubah menjadi perokok tetap bahkan mengalami adiksi nikotin. Kebanyakan perokok bukannya tak tahu bahaya merokok, tetapi untuk berhenti total bagi mereka tak semudah membalik telapak tangan.

Berhenti merokok merupakan suatu proses, sehingga memerlukan waktu. Menurut dr.Tribowo Ginting, Sp.KJ, dari RS.Persahabatan Jakarta, ada beberapa tahapan yang dilalui perokok yang ingin berhenti, yakni tahap prakontemplasi, kontemplasi, persiapan, tindakan, dan terakhir tahap ruwatan (maintenance).

"Pada tahapan prakontemplasi biasanya perokok masih menolak untuk berhenti," katanya. Karena itu sebaiknya jangan memaksa perokok untuk berhenti karena tidak efektif. "Niat berhenti harus datang dari perokok sendiri," katanya. Bila tahap ini sudah dilalui, akan lebih mudah melewati tahap selanjutnya.

Saat proses berhenti merokok, ada perubahan yang dialami perokok akibat putus nikotin. Gejala tersebut antara lain ketagihan tembakau, mudah tersinggung dan marah, cemas, gelisah, konsentrasi terganggu, nyeri kepala, ngantuk, dan gangguan pencernaan.

"Sifat adiksi nikotin ini membuat reseptor di otak merasa senang sesaat dan kemudian ketagihan dengan nikotin," jelas Bowo. Namun gejala-gejala tersebut akan berhenti setelah satu atau dua minggu. Pada masa inilah dukungan dan dorongan dari orang sekitar sangat diperlukan.

"Hargai usaha mereka untuk berhenti, menyediakan waktu bila perokok perlu dukungan, tidak menghakimi, atau melakukan perayaan kecil karena perokok sudah berhenti," kata dokter Bowo dalam acara peluncuran program Quitters Are Champions di Jakarta (26/6).

Selain itu keluarga juga bisa membantu memberi fakta, baik yang buruk atau yang baik bila perokok bimbang dan ingin merokok lagi. Teman atau keluarga juga bisa mengajak perokok melakukan kesibukan atau aktivitas pengalih perhatian.

Menurut Bowo, penyebab kegagalan yang paling banyak adalah pergaulan. "Karena itu jika sudah berhenti merokok, sebaiknya jauhi teman-temannya yang masih merokok," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com