Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Salahnya Doyan Daging?

Kompas.com - 25/01/2010, 10:35 WIB

Status gizi
Kembali ke kasus suami Anda, perlu diketahui seperti apa status gizi suami sekarang? Jika ia berbakat gemuk dan total kalori harian yang dikonsumsi setelah dipotong aktivitas fisik (terutama dari karbohidrat, termasuk gula) ternyata masih melebihi kebutuhan harian tubuh, maka akan tetap membentuk deposit gajih. Jika ada bakat kolesterol (turunan), kelebihan kalorinya bukan saja menjadi gajih, tapi akan mengalir dalam darah sebagai hiperlipidemia (bisa kolesterol saja, trigliserida saja, atau keduanya yang meninggi dalam darah).

Namun, tidak setiap orang yang kelebihan mengonsumsi lemak dan manis-manis tentu lemak darahnya akan melebihi normal. Tergantung dari  “dapur” metabolisme tubuhnya. Jika tidak berbakat hiperlipidemia atau hiperlipoproteinemia, ya kadar lipid darahnya tetap saja tidak tinggi. Sebaliknya, bagi yang berbakat hiperlipidemia, kendati konsumsi kalori (lemak dan gula) rendah, lipid darahnya bisa saja melebihi normal.

Amati saja, apakah dengan pola kegiatan dan pola menu harian yang sudah berlangsung rutin itu kian bertambahkah berat badan suami Anda? Jika ya, berarti kalori yang dikonsumsi dalam menu harian melebihi yang dibakar. Untuk itu, agar stabil berat badannya, porsi menunya dikurangi atau aktivitas fisiknya yang ditambah.

Namun, itu saja belum cukup. Periksa kadar lipid dan gula darahnya juga. Bila ternyata tidak meninggi, berarti aman, dengan catatan pola dan porsi aktivitas hariannya harus tetap dipertahankan demikian. Jika ternyata aktivitas hariannya berkurang, agar stabil, porsi menu hariannya pun perlu dikurangi. Begitu pula jika aktivitas fisik hariannya bertambah, porsi menunya pun perlu ditambah pula.

Itu saja pun belum cukup. Selain kecukupan kalori, tubuh juga membutuhkan kecukupan vitamin dan mineral dalam takaran yang memadai. Vitamin dan mineral yang jumlahnya 40-an jenis itu dan tubuh perlukan setiap hari diperoleh dari sayur-mayur dan bebuahan segar. Namun, kita tahu, kualitas sayur-mayur dan bebuahan kita zaman sekarang tidaklah sesehat zaman dulu. Cara panen, cara simpan, dan distribusi, selain kualitas lapisan tanah atas (topsoil) bumi, sudah tidak selengkap produksi dulu, menambah rendah kualitas bahan makanan bersumber vitamin-mineral kita.

Itu berarti, kendati kita cukup mengonsumsi sayur dan buah setiap hari, belum tentu kecukupan tubuh akan vitamin dan mineral harian terpenuhi. Belum lagi kalau cara menyiangi, cara olah, dan cara menyajikannya tidak memenuhi syarat gizi sehingga tidak seluruh kandungan nutrisi dalam bahan makanan tersebut berhasil tubuh manfaatkan. Seperti itu agaknya nasib menu rata-rata orang modern.

4-5 variasi menu
Kecukupan tubuh orang modern akan seluruh kebutuhan zat gizinya bertambah kritis lagi apabila menu hariannya kurang bervariasi. Untuk memenuhi kecukupan ragam nutrisi yang 40-an jenis itu, meja makan kita memerlukan sedikitnya 4-5 variasi menu setiap kali saji.

Harus diakui bahwa menu harian orang modern yang hidupnya serba instan dan dikejar waktu dan untuk memilih praktisnya sehingga cenderung bermenu seketemunya yang itu-itu saja lagi (monodiet). Kalau bukan soto, ya, gado-gado atau nasi padang.

Dalam menu harian yang bolak-balik seperti itu saja, diperkirakan tidak semua zat gizi yang tubuh butuhkan terpenuhi. Itu sebabnya acap disebut-sebut, orang modern, yang kelihatannya saja gemuk dan tambun, kalau diperiksa ternyata tetap kekurangan gizi. Sebut saja kemungkinan kekurangan Zn, selenium, kromium, bahkan vitamin C dan kalsium, sebagaimana banyak terungkap pada sebagian besar populasi Amerika.

Melihat kebiasaan suami Anda yang ogah makan sayur dan tanpa buah (yang sedikitnya perlu 5 porsi dalam sehari) pula, saya kira jika darahnya diperiksa dan rambutnya dianalisis (hair analysis), tentu ada zat gizi yang kurang dalam tubuhnya yang belum tentu sudah menimbulkan keluhan atau gangguan yang terasakan atau bermanifestasi. Dunia medis sudah mencatat sekian banyak ancaman gangguan pada organ tubuh jika sampai kekurangan zat nutrisi yang vital tubuh butuhkan, termasuk vitamin dan trace-elements, zat esensial, yang cuma dibutuhkan dalam takaran yang amat kecil (mikrogram), tapi vital bagi tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com