Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asam Folat: Cegah Jantung dan Alzheimer

Kompas.com - 10/02/2010, 08:12 WIB

Apabila pada fase tersebut tidak terdapat cadangan folat yang cukup, pembelahan sel akan menjadi abnormal. Risiko bahaya akan semakin tinggi apabila abnormalitas pembelahan sel terjadi pada sel tulang dan sumsum tulang belakang.

Abnormalitas akan menyebabkan sel-sel darah merah yang dihasilkan menjadi lebih sedikit jumlahnya, tetapi memiliki ukuran yang lebih besar daripada normal. Kondisi semacam ini disebut sebagai anemia megaloblastik atau anemia makrotik, yaitu suatu kondisi yang sama persis anemia yang terjadi akibat defisiensi vitamin B12.

Keadaan anemia dapat menyebabkan fungsi sel darah merah menurun. Suplai oksigen yang harus diberikan pada sel-sel tubuh yang lain menjadi berkurang. Keadaan rendah oksigen dapat menyebabkan gejala-gejala kelelahan, lemah dan lesu, napas pendek dan terengah-engah.

Cegah Penyakit Kardiovaskular
Kenaikan homosistein dalam darah disebabkan oleh tidak terjadinya perubahan homosistein menjadi metionin yang dimotori oleh folat. Lebih dari 80 penelitian menemukan bahwa kenaikan homosistein darah dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Sebuah penelitian menemukan bahwa penurunan homosistein darah sebesar 1 mikromol per liter telah dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 10 persen.

Mekanisme spesifik homosistein dalam menyebabkan penyakit kardiovaskular belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa peneliti telah menduga bahwa mekanismenya berhubungan dengan penggumpalan darah, vasodilasi arteri, dan penebalan dinding arteri. Sayangnya, tetap tidak ditemukan suatu bukti ilmiah bahwa menurunkan jumlah homosistein darah selalu akan menurunkan risiko kardiovaskular pada tingkat yang sama.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa suplementasi folat yang cukup, baik bagi pria mupun wanita, dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 45 persen. Meskipun demikian, mekanisme pencegahan dan penurunan risiko kardiovaskular oleh folat belum dapat diketahui secara pasti. Kesimpulan sementara para ilmuwan adalah mekanismenya merupakan suatu interaksi positif antara homosistein, folat, vitamin B6, dan vitamin B12.

Tingkatkan Kemampuan Otak Simpan Memori
Peran folat dalam metabolisme asam nukleat dan reaksi metilasi dapat menunjang kinerja dan fungsi otak yang normal. Dalam beberapa penelitian, sejumlah dosis suplemen folat diberikan kepada para lansia yang mulai mengalami penurunan daya ingat dan dementia. Hasilnya adalah peningkatan dalam kemampuan menyimpan memori jangka pendek.

Folat diketahui dapat menghambat atropi sel-sel otak yang berjalan secara alami seiring dengan bertambahnya usia. Penelitian dilakukan terhadap otak penderita alzheimer yang telah meninggal dunia.

Belakangan juga diketahui bahwa Alzheimer memiliki hubungan erat dengan kandungan homosistein darah dan vitamin B12. Kandungan vitamin B12 plasma yang rendah (kurang dari 150 piktomol/liter) atau kandungan folat plasma yang rendah (kurang dari 10 nmol/liter) dapat melipatgandakan risiko Alzheimer dan dementia vaskuler. Kadar homosistein darah yang melebihi 14 mikromol/liter juga diduga dapat meningkatkan risiko Alzheimer hingga dua kali.

Belum pernah dilaporkan adanya dampak negatif akibat konsumsi folat yang berlebihan. Dosis maksimum diterapkan hanya pada asam folat sintetis. Meskipun demikian, perlu ditetapkan batas maksimum konsumsi folat berdasarkan perannya. Folat yang berlebihan ternyata dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12 yang menyebabkan anemia megaloblastik.

Prof. DR. Made Astawan
Dosen Di Departemen Teknologi
Pangan Dan Gizi-IPB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com