Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melatonin Memberitahu Waktunya Tidur

Kompas.com - 24/02/2010, 14:13 WIB

KOMPAS.com - Melatonin, juga disebut 5-methoxy-N-acetyltryptamine, merupakan hormon dalam setiap organisme dengan tingkat berbeda tergantung siklus hidup dan paparan cahaya pada tubuh. Melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal di otak manusia. Hormon ini membantu kita mengetahui kapan saatnya tidur dan bangun dan berperan dalam menjaga ritme jantung.

Cahaya memengaruhi seberapa banyak melatonin diproduksi tubuh. Melatonin biasanya dikeluarkan di saat gelap dan menginstruksikan tubuh untuk segera tidur. Tubuh remaja dan orang dewasa memproduksi 5-25 mikrogram melatonin tiap malam. Kadar ini akan menurun seiring bertambahnya usia. Tak heran bila banyak lansia (lanjut usia) yang mengalami gangguan sulit tidur.

Namun, tak perlu pusing karena suplemen melatonin sudah banyak diproduksi. Kita juga bisa mendapatkannya dari makanan seperti pisang, tomat, jahe, oat, biji bunga matahari, almond, ceri, yoghurt.

Umumnya suplemen ini digunakan untuk mengatasi insomnia dan mengurangi jet lag. Menurut Gallup Poll dari National Sleep Foundation Amerika Serikat, separuh warga Amerika menggunakan melatonin untuk mengatasi insomnia di tahun 90-an.

Melatonin juga dikaitkan dengan antipenuaan. Seorang peneliti asal Italia membuat eksperimen dan menemukan bahwa tikus yang diberi melatonin lebih tahan hidup dan lebih muda dibandingkan dengan yang tidak.

Dalam berbagai penelitian lain disebutkan, melatonin mampu mencegah kanker, penyakit jantung, menurunnya fungsi otak, dan menambah kekebalan tubuh. Meski begitu, para wanita yang sedang menjalani terapi sulih hormon estrogen tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya tanpa pengawasan dokter. Demikian juga wanita hamil. Para wanita yang merencanakan kehamilan pun dilarang mengonsumsinya.

Dalam penelitian pada hewan, melatonin dapat menegangkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Karena itu, mereka yang hipertensi dan mengalami gangguan kardiovaskular diharap konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsinya. Melatonin juga tidak dianjurkan bagi pasien limfoma dan leukimia, juga anak-anak.

Kalau hendak mengonsumsi suplemen melatonin, sebaiknya mulai dari dosis kecil, sekitar 100-300 mkg (0,1-0,3 mg) atau kurang. Karena daya kerjanya cepat, Anda bisa mengonsumsinya 30 menit sebelum tidur. (GHS/Abd)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com