Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriang Tak Hilang Mungkin Tifus

Kompas.com - 01/03/2010, 15:43 WIB

Food handler
Tifus mudah menular. Selain di antara serumah bila ada satu yang terjangkit, sering terjadi dari warung nasi, restoran, atau penjaja makanan dan minuman kaki lima. Kasus klaster tifus pada sekelompok orang yang jajan di tempat yang sama, terjangkit pada waktu yang sama, kemungkinan sumbernya di penjaja makanan atau minuman.

Seorang pembawa kuman yang tampak sehat (healthy carrier), dialah sumber penular tifus paling berbahaya. Orang tak menduga kalau orang sehat membawa kuman tifus.

Bila pembawa kuman yang kelihatan sehat ini kurang higienis, khususnya tidak mencuci tangan dengan benar sebelum mengolah atau menyajikan makanan dan minuman dagangan, ia merupakan sumber penular potensial bagi orang di sekitarnya. Apalagi kalau ia banyak memakai tangannya dalam mengolah dan menyajikan makanan dan minumannya.

Karena itu, untuk amannya, pilih jajanan panas yang sudah dimasak seperti soto atau sup, dan bukan karedok, gadogado, ketoprak, rujak, dan menu siap saji.

Kuman tifus pada tubuh pembawa kuman berada dalam tinjanya. Bila habis ke belakang tidak mencuci tangan dengan benar, kuman tersangkut di jemari tangan. Kuman di jemari tangan kemudian berpindah ke makanan dan minuman yang dipegangnya (fecal-oraq).

Komplikasi usus bolong
Tifus jarang mematikan, kecuali bila terlambat ditangani. Komplikasi paling ditakuti bila usus sampai bolong, dan isinya tumpah ke rongga perut. Ini tergolong kedaruratan perut (acute abdomen), dan jiwa bisa -melayang bila terlambat ditangani.

Kalau komplikasi usus bolong terjadi ditandai dengan mendadak suhu menurun, sedang nadi mendadak meningkat. Persilangan suhu dengan nadi demikian tanda pasien menghadapi situasi kritis. Syok bisa terjadi karena serangan kedaruratan perut ini.

Demi mencegah komplikasi, antibiotika untuk menumpas kuman perlu segera diberikan. Lebih dini, lebih kecil kemungkinan komplikasi.

Tak jarang kuman tersasar ke kandung empedu. Bila ini terjadi, penyembuhan lebih sukar. Bisa juga kuman menetap lama di kandung empedu, dengan segala konsekuensinya. Pasien tifus mendadak seperti terserang sakit kuning, kemungkinan sudah berkomplikasi ke kandung empedu.    .

Masalah tifus sekarang, makin banyak kuman yang kebal obat. Diperlukan antibiotika generasi lebih baru untuk menumpasnya. Bila demam tak kunjung turun setelah beberapa hari minum obat, perlu dipertimbangkan untuk mengganti obat. Mungkin obat sudah resisten terhadap kuman.

Dr.Handrawan Nadesul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com