Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA Kaji Ulang Triklosan

Kompas.com - 09/04/2010, 15:28 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan akan mengkaji ulang kandungan anti bakteri, triklosan, yang banyak dipakai dalam produk sabun, pasta gigi, kosmetik, hingga pakaian dan mainan anak.

Dalam situs resminya, pihak FDA mengatakan bahwa triklosan memang tidak berbahaya untuk manusia, tapi sejak terakhir kali FDA mengkaji pembunuh bakteri ini, ada banyak penelitian terbaru. Oleh karena itu, FDA menilai akan lebih bermanfaat bila kini triklosan dikaji kembali.

Beberapa studi terkini menyebutkan, triklosan berkontribusi pada terjadinya resistensi bakteri pada antibiotik. Selain itu, penelitian pada hewan menunjukkan triklosan menganggu pengaturan hormon yang bisa memicu gangguan perkembangan.

Kendati demikian, FDA belum melarang penggunaan triklosan dalam kehidupan sehari-hari. Rencananya, hasil kajian produk tersebut akan diumumkan kepada publik tahun 2011. Keputusan FDA untuk melakukan kajian ulang pada keamanan triklosan ini mendapat banyak dukungan.

"Publik berhak tahu apakah produk antibakteri ini masih efektif untuk mencegah infeksi dibanding sabun biasa dan apakah ada dampaknya bagi kesehatan jangka panjang. Keputusan FDA untuk meneliti hal ini sangat tepat," kata Dr.Sarah Janssen, peneliti dari Natural Resources Defense Council.

Sementara itu, pihak industri tetap berpendapat triklosan sebagai produk antiabakteri yang aman. "Kami yakin produk ini memegang peran yang penting dalam kebersihan jutaan masyarakat," kata Brian Sansoni, jurubicara Asosiasi Sabun dan Detergen AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com