Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lagi Gunakan Air Kobokan

Kompas.com - 16/04/2010, 22:04 WIB

LOMBOK, KOMPAS.com — Lombok Timur menjadi sasaran untuk sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir hasil kerja sama Unilever, Program PBB untuk Pangan Dunia (UNWFP), serta para pemangku kepentingan mulai dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan pemerintah. Hal itu mengemuka dalam “Workshop Kampanye Cuci Tangan & Penganekaragaman Pangan” pada Kamis dan Jumat minggu lalu.

"Ini kelanjutan dari kemitraan Unilever dengan UNWFP sejak 2007," kata Direktur Unilever Joseph Bataona dalam kesempatan tersebut.

Program kampanye CTPS dengan air mengalir ini sedikit banyak telah merubah perilaku masyarakat di Lombok Timur, misalnya, pada saat acara makan. Tadinya, warga mencuci tangan pakai air di mangkuk (air kobokan). Kini, kebiasaan itu akan makin dikikis. Soalnya, CTPS dengan air mengalir dapat mengurangi risiko terpapar oleh berbagai penyakit seperti diare dan cacingan.

Namun, ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam program ini, di antaranya, kurangnya sarana air bersih serta belum tersedianya bong (bak air untuk cuci tangan) yang merata di sekolah ataupun rumah tangga. Selain itu, perlu adanya peningkatan kegiatan monitoring dan pendampingan di setiap wilayah.

Program kampanye CTPS dengan air mengalir di Lombok Timur ini dilaksanakan di empat wilayah, yakni Sakti, Suralaga, Aikmel, dan Sambelia. Program telah menjangkau 201 SD/MI dengan jumlah 43.000 siswa.

Dari 201 SD/MI, sebanyak 55 SD/MI (12.000 siswa dan 495 dokter kecil) telah diintervensi secara intensif oleh program melalui kegiatan pelatihan guru dan dokter kecil, pendampingan, pembagian rompi, dan topi untuk dokter kecil. Di samping itu pembagian media komunikasi informasi dan edukasi (KIE) berupa buku panduan untuk guru, komik untuk siswa, poster, gantungan kunci, dan VCD. Selain itu, sebanyak 5.220 orang dari posyandu dan 2.610 ibu hamil/menyusui, dan 14.000 orang dari jemaah khotbah Jumat juga telah terpapar program kampanye CTPS dengan air mengalir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau