Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Ubi Jalar Rebus? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 07/11/2024, 05:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Menjaga asupan pola makan adalah hal penting yang perlu dilakukan penderita diabetes agar gula darahnya tetap stabil. Lalu, bolehkah penderita diabetes makan ubi jalar resbu?

Pengidap diabetes boleh-boleh saja mengonsumsi ubi jalar rebus. Ubi jalar rebus memiliki indeks glikemik sedang sehingga tidak membuat gula darah naik secara signifikan.

Untuk mengetahui aman tidaknya pengidap diabetes mengonsumsi ubi jalar rebus, simak ulasan berikut.

Baca juga: 8 Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan, Termasuk Mengontrol Gula Darah

Bolehkah penderita diabetes makan ubi jalar rebus?

Ubi jalar, baik yang berwarna ungu maupun kuning sama-sama kaya senyawa antioksidan. Antioksidan pada ubi jalar kuning disebut beta-karoten. Sementara, ubi ungu bernama antosianin.

Selain antioksidan, ubi jalar juga mengandung karbohidrat, serat, protein, natrium, kalium, dan vitamin C yang dapat mendukung kesehatan orang dengan atau tanpa diabetes.

Namun, masih banyak yang menganggap ubi jalar perlu dihindari pengidap diabetes. Hal ini karena ubi jalar mengandung karbohidrat yang dapat dipecah menjadi glukosa sehingga menyebabkan kadar gula darah mengalami kenaikan.

Faktanya, ubi jalar boleh dikonsumsi oleh orang dengan diabetes, asal tidak berlebihan dan dipadukan dengan asupan bergizi yang mengandung protein dan lemak.

Ubi jalar termasuk makanan dengan indeks glikemik sedang yaitu sekitar 63. Jadi, walaupun menyebabkan gula darah naik, kenaikannya tidak signifikan. Apalagi, seperti yang sudah disebutkan bahwa serat ubi jalar dapat memperlambat penyerapan gula.

Indeks glikemik ubi jalar juga lebih rendah dibandingkan sumber karbohidrat lain, seperti kentang rebus dan nasi putih.

Baca juga: Apa Perbedaan Gatal Biasa dan Gatal Diabetes? Ini Penjelasannya...

Ubi jalar juga mengandung serat yang dapat mengurangi kadar gula darah penderita diabetes. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), serat pada ubi jalar dapat mencegah kenaikan gula darah karena menghambat penyerapan gula dari makanan.

Serat ubi jalar juga memberi sensasi kenyang lebih lama sehingga penderita diabetes dapat mengendalikan nafsu makannya.

Merebus juga dianggap sebagai cara pengolahan ubi jalar yang aman untuk penderita diabetes. Kepada Eating Well, ahli gizi Megan Huff, RD, LD mengatakan, proses merebus makanan akan menghasilkan lebih sedikit pemecahan pati, daripada memanggangnya.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Food Chemistry pada 2022, pemecahan pati yang tidak optimal memberikan dampak positif, yaitu memperlambat penyerapan gula.

Setelah menyimak penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ubi jalar bisa menjadi salah satu sumber asupan yang baik untuk penderita diabetes. Namun, ada baiknya tetap berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi yang menangani Anda untuk mengetahui porsi yang sesuai

Baca juga: Apakah Gatal pada Diabetes Bisa Sembuh? Berikut Penjelasannya...

Manfaat ubi jalar

Selain membantu mengendalikan kadar gula darah, ubi jalar juga memiliki sederet manfaat potensial, antara lain:

  • Menjaga kesehatan mata karena kaya vitamin A
  • Mendukung fungsi kognitif
  • Menurunkan tensi atau tekanan darah
  • Meningkatkan imunitas sehingga seseorang dapat terhindar dari berbagai penyakit
  • Kaya zat besi yang bagus dalam mendukung pembentukan sel darah merah sehingga membantu mencegah anemia
  • Mencegah penyebaran sel kanker.

Itulah sederet potensi manfaat ubi jalar yang dapat diperoleh. Namun, hindari konsumsi ubi jalar berlebihan karena bisa menyebabkan efek samping, seperti gangguan pencernaan dan reaksi alergi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau