Walaupun demikian, psikolog Prof Jodi Mindell dari Universitas Saint Joseph di Philadelphia, AS, mengingatkan untuk tidak buru-buru khawatir bila ada anak-anak yang jam tidurnya kurang. ”Penelitian Montplaisir perlu mengukur faktor-faktor lain agar hasilnya lebih akurat,” katanya.
Apa boleh buat. Pada era serba komodifikasi sekarang, persoalan tidur akhirnya menjadi bisnis besar. Dengan memasukkan kata kunci sleep research pada mesin pencari di internet, muncul 5.400.000 hasil.
Selain itu, ada begitu banyak pusat penelitian, organisasi, bahkan jurnal yang khusus membahas tidur. Sebutlah di antaranya Journal of Sleep Research, Sleep Research Society, Center for Sleep Research, hingga American Board of Sleep Medicine.
Organisasi yang terakhir disebut di atas tampaknya perlu karena untuk mengatasi gangguan tidur di AS saja setiap tahunnya lebih dari 50 juta pil tidur diresepkan dokter pada tahun 2008. Masyarakat juga membelanjakan lebih dari 600 juta dollar AS per tahun untuk membeli suplemen kesehatan yang bisa mempercepat kantuk, seperti melatonin dan akar valerian.
Ungkapan Benjamin Franklin, salah satu Bapak Bangsa AS, memang tidak berlebihan. Tidur cepat, bangun cepat, adalah kunci kesehatan, kesejahteraan, dan kebijaksanaan. Ternyata itu mahal harganya.