Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa, Sakit Bukan Alasan...

Kompas.com - 10/08/2010, 09:06 WIB

Oleh Indira Permanasari

Bulan Ramadhan tiba. Panggilan untuk menjalankan ibadah puasa sangat kuat di hati. Namun, jika penyakit menghadang, mungkinkah puasa tetap dilaksanakan?

Kehadiran penyakit seperti diabetes, mag, dan ginjal kerap menimbulkan keraguan untuk berpuasa. Ternyata, kekhawatiran tersebut dapat dihindari. Hadis Nabi Muhammad, ”Berpuasalah kamu agar kamu sehat”, diamini pula oleh para dokter dalam simposium mini bertema ”Ibadah Berkualitas Selama Puasa Tanpa Gangguan Penyakit” yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Sabtu (7/8).

Agar ibadah puasa berjalan lancar, penderita diabetes, mag, dan ginjal memang memerlukan persiapan ekstra dibandingkan orang sehat.

Mereka harus mengecek kondisi kesehatan, seperti tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula, untuk menyiapkan adaptasi. Mereka dapat berpuasa jika kondisi kesehatan stabil, penyakit terkontrol, dan tidak ada infeksi akut. Yang juga perlu dikonsultasikan ke dokter adalah kemungkinan perubahan obat yang diminum karena perubahan jadwal makan, termasuk adaptasi cara makan.

Sakit mag

Ari Fahrial Syam dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, bagi mereka yang sakit mag atau dispepsia, yang perlu dipastikan terlebih dahulu adalah apakah mag yang diderita termasuk mag fungsional atau organik.

”Orang dengan sakit mag dapat berpuasa kecuali penderita mag organik yang belum diobati. Apalagi jika ada tanda-tanda seperti mag pertama kali di atas 45 tahun, berat badan turun, anemia, melena, dan disfagia,” ujarnya. Hasil endoskopi mag organik menunjukkan kelainan seperti tukak pada lambung, tukak usus dua belas jari, polip, dan kanker.

Sementara mag gangguan fungsional terjadi karena makan yang tidak teratur, kebiasaan makan camilan berlemak, minum kopi atau bersoda sepanjang hari, merokok, dan stres. Sekitar 80 keluhan mag yang dirasakan masyarakat merupakan mag disfungsional dan hasil endoskopi biasanya normal.

Untuk mag disfungsional, biasanya malah membaik atau sembuh setelah berpuasa. ”Itu karena saat berpuasa malah makannya menjadi teratur saat buka dan sahur, tidak makan camilan berlemak sepanjang hari, tidak ngopi, dan tidak merokok,” ujarnya. Produksi asam lambung akan turun.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com