Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aroma Sedap Nasi Sumsum Serang

Kompas.com - 02/09/2010, 09:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendengar istilah nasi sumsum, bagi sebagian orang, bisa jadi terasa aneh. Pasalnya, selama ini sumsum hanya dipakai untuk campuran bakso dan sup saja. Tapi di Serang, Banten, nasi sumsum cukup terkenal. Makanan itu paling enak disantap malam hari.

Nasi sumsum yang dimaksud berupa nasi berbumbu yang kemudian diberi sumsum tulang sapi atau kerbau yang telah digoreng. Setelah itu dibungkus dengan daun pisang.

Saat akan dihidangkan, bungkusan daun yang lebih mirip pepes tersebut dibakar terlebih dahulu sehingga mengeluarkan aroma serta cita rasa istimewa yang dapat membangkitkan selera makan.

Konon nasi sumsum adalah makanan khas yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Banten. Makanan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1940-an. Kini tergolong makanan langka. Tapi jangan khawatir, nasi sumsum masih dijual di beberapa rumah makan di Banten.

Salah satu penjual nasi sumsum adalah warung yang dikelola Novi Andi (32). Dia meneruskan usaha warung nasi sumsum dari orangtuanya yang sudah berjualan sejak tahun 1987 di daerah Lopang Gede, Serang. Warung ini lumayan ramai dikunjungi orang yang ingin menikmati makan malam dengan nasi sumsum.

Teman makan nasi sumsum ini bisa dengan rabeg, empal otot, atau empal goreng. Rasanya sangat pas jika dipadu dengan nasi sumsum. Rabeg mirip dengan tongseng dan berasa manis, memakai daging kambing atau sapi di dalamnya.

Sedangkan empal otot bukanlah daging yang digoreng. Tapi bagian otot yang dimasak dengan kuah jadi seperti gulai. Menurut Novi, bumbu yang dipakai hanyalah ketumbar, bawang merah, pala, cabai, dan santan. Seporsinya Rp 7.500.

Berhubung satu bungkus nasi sumsum tidak terlalu besar, jadi dalam sekali penyajian, satu porsinya disajikan dengan tiga bungkus. Itu baru pas. Tapi kalau tidak mau terlalu banyak, cukup satu atau dua bungkus saja. Seporsi nasi sumsum bakar dibanderol dengan harga Rp 8.000, tapi kalau beli satuan akan kena Rp 2.500.

Menurut Novi, dalam semalam dirinya bisa menjual 350 bungkus nasi sumsum. Sedangkan pada akhir pekan bisa sampai 500 bungkus. "Nasi sumsum ini bila dimasukkan kulkas bisa tahan hingga dua hari." ujarnya.

Sambil menunggu pesanan datang, pengunjung bisa menikmati sajian bakso tahu goreng, mirip dengan cireng yang terbuat dari tepung kanji. Bedanya, bakso tahu ini dibungkus dengan adonan yang terbuat dari campuran ikan payus.

Rasanya gurih dan paling mantap dimakan dengan cabai rawit atau saus sambal. Satuannya dijual hanya Rp 1.000. Selain itu juga ada otak-otak yang dijual dengan harga sama. (Dian Anditya Mutiara)

Kedai Nasi Sumsum Novi Jalan Samaun Bakri, Serang, Banten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com