Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Bahaya Baterai Tertelan Anak

Kompas.com - 21/09/2010, 08:13 WIB

KOMPAS.com — Rasa ingin tahunya yang besar membuat bayi sering menggigit benda-benda kecil yang dia temui. Mulai dari mainan, remah makanan di lantai, biji jeruk hingga baterai tak luput masuk ke dalam mulutnya. Orangtua jangan sampai lengah karena tak semua benda yang ditelan aman untuk kesehatannya.

Baterai kancing atau baterai yang biasa dipakai untuk arloji dan mainan termasuk benda kecil yang bisa tertelan. Bila bayi tak sengaja menelannya, maka segera bawa ia ke dokter karena baterai ini sangat berbahaya.

Ketika tertelan, baterai akan tersangkut di bagian esofagus, saluran otot yang mengarah langsung ke lambung, yang membawa makanan dari tenggorokan menuju lambung. Interaksi dengan cairan tubuh dengan cepat akan melarutkan senyawa asam dalam baterai dan menyebabkan jaringan esofagus terbakar dan bahaya lainnya.

Dampak buruk baterai kancing yang tertelan ini kembali diingatkan oleh Stanley J Kimball dari Ohio, Amerika Serikat. Ia menganalisis pemeriksaan 10 pasien anak berusia 10 bulan yang secara tidak sengaja menelan baterai kancing.

Kimball menganalisis 10 kasus tersebut dengan melibatkan pemeriksaan endoskopi dan pemindaian perut. Separuh pasien baru diobservasi menelan baterai setelah menderita batuk, dua pasien yang sudah bisa berbicara mengeluhkan nyeri tenggorokan, dan tiga pasien lain didiagnosis secara tidak sengaja di rumah sakit ketika berobat untuk penyakit lain.

Pada anak yang terlambat mendapat perawatan, lapisan esofagus mereka mengalami gangguan cukup parah, bahkan sampai berlubang. Pada satu kasus yang cukup berat, dokter menemukan lubang antara bagian esofagus dan trakea.

Menurut data American Association of Posion Control Centers, tahun 1998, terdapat lebih dari 2.000 kasus anak menelan baterai kancing. Namun, dalam 8 tahun, terjadi peningkatan kasus hingga 80 persen. Hal ini antara lain disebabkan makin banyaknya alat-alat yang menggunakan baterai jenis ini.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com