NEW YORK, KOMPAS.com — Makan dalam jumlah sedikit tetapi sering adalah nasihat yang kerap disebut-sebut cara terbaik menurunkan berat badan. Namun, anggapan itu keliru karena menurut penelitian terbaru di Amerika Serikat, makan tiga kali sehari adalah strategi terbaik untuk melangsingkan.
Riset para ahli di Universitas Purdue, Indiana, menyatakan, makan tiga kali sehari terbukti lebih efektif meredam nafsu makan dan menurunkan berat badan dibandingkan makan enam kali sehari. Hal itu telah dibuktikan pada penelitian para ahli dari Universitas Missouri, Columbia, AS, terhadap sekelompok responden pria.
Pria dengan kategori kelebihan berat badan dan obesitas yang melakukan diet tinggi protein dan rendah kalori menyatakan lebih puas dan berkurang rasa laparnya ketika makan tiga kali sehari.
"Menyantap makanan dalam porsi kecil tetapi sering tidak akan bermanfaat mengendalikan nafsu makan," kata Dr Heather Leidy, ilmuwan di Universitas Missouri yang memuat risetnya dalam Jurnal Obesity.
Leidy dan timnya mencatat, beberapa penelitian sebelumnya yang mengaitkan antara frekuensi makan dan nafsu makan hasilnya kerap saling bertentangan. Untuk itulah, Leidy melakukan studi lebih lanjut.
Dalam risetnya, Leidy melibatkan 27 pria yang termasuk kategori berat badan berlebih atau obesitas. Para pria diwajibkan menjalani diet tinggi protein dan diet normal selama 12 minggu. Asupan dietnya diatur 750 kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan pria biasanya dalam menjaga berat badan ideal.
Memasuki minggu ketujuh, para peserta diwajibkan mengikuti pola makan yang ditentukan, yakni makan tiga kali sehari dengan jarak setiap kali makan sekitar 5 jam, dan enam kali makan dengan jarak tiap kali makan 2 jam. Para peserta mengikuti satu metode selama 3 hari penuh sebelum beralih ke metode lainnya.
Hasilnya, pria yang diet protein tinggi (25 persen total kalorinya berasal dari protein) merasa lebih kenyang sepanjang hari, tidak mau makan saat larut malam, dan tidak terlalu sibuk memikirkan makanan daripada kelompok yang mengonsumsi 14 persen energi mereka sebagai protein.
Frekuensi makan tidak memengaruhi nafsu makan kelompok diet protein normal. Tetapi, para peneliti menemukan pria pada kelompok diet tinggi protein merasa kenyang pada malam hari dan larut malam setelah makan hanya tiga kali sehari.
Dr Leidy mengatakan, diet kaya protein lebih baik untuk mengendalikan nafsu makan meski ia menekankan bahwa diet yang dijalankan dalam penelitian ini bukanlah diet Atkins (diet rendah karbohidrat).
"Kami ingin tegaskan bahwa ini bukan gaya diet Atkins. Anda masih mendapatkan jumlah yang cukup serat dan buah-buahan dan sayuran dengan diet ini, " kata Dr Leidy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.