Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendeteksi Anak Kecanduan Pornografi

Kompas.com - 01/10/2010, 16:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tanda-tanda anak atau remaja yang mengalami kecanduan pornografi tidak sepenuhnya kasat mata. Para orang tua wajib mewaspadai tanda-tanda tersebut supaya dapat segera dilakukan penanganan dan pencegahan.

Menurut psikolog keluarga Elly Risman, Psi, di sela-sela acara "Mengenali dan Mengatasi Adiksi Pornografi pada Anak dan Remaja" di Universitas Paramadina, Kamis (30/9/2010) kemarin, setidaknya ada delapan tanda seorang anak atau remaja yang keranjingan gambar, film atau materi berbau pornografi.

Inilah ciri-ciri anak yang sudah teradiksi: 1. Suka menyendiri 2. Bicara tidak melihat mata lawan bicara 3. Prestasi di sekolah menurun 4. Suka berbicara jorok 5. Berperilaku jorok (menarik tali bra, menyenggol dengan sengaja bagian-bagian tubuh tertentu, dll) 6. Suka berkhayal tentang pornografi 7. Banyak minum dan banyak pipis 8. Suka menonton, bila dihentikan akan mengamuk (tantrum)

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Randall F Hyde, PhD, pakar penanganan adiksi pornografi, memberikan beberapa cara mendeteksi anak atau remaja yang telah teradiksi pornografi.

"Yang pertama adalah catatan history (di komputer) menunjukkan banyak web yang berhubungan dengan pornografi," ujarnya.

Para orang tua juga dapat menggunakan teknik yang disebut "tinta tumpah". "Kita sengaja menumpahkan tinta di kertas dan meminta anak menyebutkan gambar apa yang tercipta melalui tumpahan tinta tersebut. Karena hal yang ia jelaskan merupakan asosiasi dari realita yang ia ketahui," terangnya.

Cara lain adalah dengan meminta anak untuk menggambar dirinya (laki-laki atau perempuan). Randall bilang, orang tua patut curiga kalau seorang anak mampu menggambar dan menerangkan dengan baik bagian-bagian tubuh tertentu di luar pengetahuan seksual anak seusianya.

Untuk mencegah adiksi pornografi, Randall sangat menyarankan para orang tua untuk menjalin komunikasi yang lebih dekat. "Bermain merupakan cara efektif menimbulkan ikatan batin yang membuat anak terproteksi dari hal buruk," kata Randall.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau