Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapapun Bisa Menjadi Konselor Laktasi

Kompas.com - 12/11/2010, 16:36 WIB

KOMPAS.com - Pilihan cara terbuka untuk mendukung ibu menyusui, salah satunya dengan menjadi konselor laktasi yang dibekali keterampilan dan sertifikasi. Para konselor yang terlatih dengan keterampilan seputar kegiatan ibu menyusui inilah yang berperan menyebar virus ASI lebih meluas lagi bagi kaum ibu.

Kesadaran ibu menyusui yang masih rendah disebabkan karena ibu maupun tenaga kesehatan minim keterampilan untuk mendukung dan melindungi praktek menyusui. Data dari RSUD Koja Jakarta Utara menunjukkan, di Jakarta Utara, hanya 18 persen ibu yang mempratikkan IMD dan hanya 29 persen ibu yang memberikan ASI eksklusif selama enam bulan.

"Praktik IMD maupun pemberian ASI eksklusif selama enam bulan belum sepenuhnya dijalankan oleh ibu maupun tenaga kesehatan. Padahal keberhasilan menyusui dimulai dari praktik IMD," papar dr Kusnawara, SpOG, dari RSUD Koja, Jakarta Utara kepada Kompas Female, di sela One Asia Breastfeeding Partners Forum 7 di Hotel Grand Flora, Kemang, Jakarta, Jumat (12/11/2010).

Menurut dr Kusnawara, siapapun bisa menjadi konselor laktasi. Tenaga terampil yang terlatih melalui program pelatihan 40 jam konseling laktasi di RSUD Koja, mendapatkan sertifikasi dari sejumlah lembaga salah satunya Ikatan Bidan Indonesia. Dengan keterampilan yang dimiliki, para konselor ini kemudian mempraktikkan ilmunya dalam keseharian membantu kaum ibu di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka juga bisa berperan sebagai fasilitator di Posyandu. Tenaga medis di puskesmas atau bidan praktek swasta juga bisa membekali dirinya dengan keterampilan konseling laktasi.

"Prinsipnya, semakin banyak tenaga konseling laktasi terlatih, virus menyusui semakin tersebar ke sebanyak mungkin ibu," lanjutnya.

Pelatihan konseling laktasi berisi keterampilan yang bisa dipraktikkan untuk menjawab berbagai persoalan seputar menyusui. Seperti pemahaman mengenai pentingnya menyusui, cara menyusui yang tepat, membangun kepercayaan diri dan cara memberikan dukungan. Persoalan yang muncul dan sering ditemui pada ibu menyusui adalah kegagalan ibu dalam menjalani masa menyusui. Umumnya, ibu berhenti menyusui beberapa minggu pascapersalinan karena kurangnya dukungan.

Keberadaan konselor laktasi di antaranya adalah memberikan dukungan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya. Sehingga ibu menyusui memahami dan konsisten memberikan ASI eksklusif enam bulan dan melanjutkannya hingga usia anak dua tahun. Konseling yang diberikan tak hanya menyusui, namun juga memerah ASI dan memberikan makanan pendamping ASI yang tepat dan sehat untuk bayi.

Informasi konseling laktasi: Breastfeeding Center/Klinik Laktasi RSUD Koja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com