Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangka, Buah Pemicu Libido

Kompas.com - 16/11/2010, 12:45 WIB

Semangka juga dapat digunakan untuk meningkatkan pembuangan air seni. Selain karena kandungan airnya yang tinggi, semangka mengandung komponen sitrulin dan arginin yang berperan dalam pembentukan urea di hati dari amonia dan CO2 sehingga dapat meningkatkan produksi urine.

Senyawa asam amino sitrulin pada semangka juga dapat membantu meningkatkan produksi nitrit oksida, yang berperan pada kemampuan ereksi pada pria. Sitrulin mudah diserap tubuh sehingga konsentrasi maksimum di dalam darah lebih mudah dicapai. Biji semangka juga mengandung senyawa aktif kukurbositrin yang dapat memacu kerja ginjal dan menjaga agar tekanan darah tetap normal.

Likopen cegah kanker
Warna merah pada semangka menandakan tingginya kadar likopen, salah satu komponen karotenoid seperti halnya betakaroten. Karena itu, makan semangka merah lebih disarankan daripada semangka kuning.

Dibandingkan dengan senyawa antioksidan lainnya (khususnya vitamin C dan E), kekuatan likopen semangka dalam memerangi radikal bebas jauh lebih ampuh. Kekuatannya sebagai antioksidan dua kali lipat dari betakaroten (provitamin A) dan sepuluh kali lipat dibandingkan vitamin E. Jadi, reaksi likopen sebagai antioksidan di dalam tubuh jauh di atas vitamin A, C, E, dan mineral lainnya.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa likopen sangat bermanfaat untuk mencegah kanker, terutama kanker sel epitel, seperti kanker prostat, kanker paru, kanker kolon, kanker ovarium, dan kanker payudara. Hasil penelitian di Italia membuktikan bahwa konsumsi likopen dosis tinggi bisa menurunkan risiko terkena kanker perut dan usus.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Yale, AS, pada 473 pria menunjukkan fakta bahwa pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibanding mereka yang sakit. Penelitian yang sama juga pernah dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2002 yang membuktikan bahwa laki-laki yang mengonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki risiko penyakit kanker lebih rendah, khususnya kanker prostat.

Sebuah studi di Iran seperti yang dilaporkan oleh Cook et al (1979) menunjukkan bahwa konsumsi likopen dapat mereduksi 39 persen kanker esofagus pada laki-laki. Helzlsouer et al (1996) melaporkan bahwa konsumsi likopen dapat mereduksi 7,4 persen risiko kanker rahim.

Likopen juga dilaporkan dapat mengatasi kanker lambung yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Kehadiran likopen sangat bermanfaat untuk menghambat oksidasi yang disebabkan oleh bakteri tersebut. Menurut Atanasova (1997), likopen juga dapat menghambat pembentukan N-nitrosamin yang dapat menyebabkan kanker lambung.

Selain itu, likopen juga dapat mempertahankan fungsi mental dan fisik para lansia. Setelah masuk ke dalam aliran darah, likopen akan menangkap radikal bebas pada sel-sel tua dan memperbaiki sel-sel yang telah mengalami kerusakan. Sebagai senyawa fitokimia, likopen tidak memiliki sifat toksik sehingga aman dikonsumsi tanpa menimbulkan efek samping.

Suatu percobaan yang dilakukan All India Institute of Sciences New Delhi pada 30 orang pria tidak subur berusia 23-45 tahun yang diberi 20 mg likopen dua kali sehari selama 3 bulan menunjukkan peningkatan jumlah sperma, perbaikan struktur sperma, dan peningkatan pergerakan sperma. Dari 30 responden tersebut, 6 di antaranya berhasil menghamili istrinya.         

Dalam tubuh manusia, senyawa likopen disimpan dalam testis, kelenjar adrenal, dan prostat. Kandungan likopen pada semangka diperkirakan mencapai 4.100 mikrogram per 100 gram semangka.

Giovannucci (1999) melaporkan bahwa efektivitas likopen, baik pada semangka maupun buah-buahan lain yang berwarna merah, jauh lebih baik daripada suplemen likopen. Hal itu disebabkan adanya mekanisme sinergi dengan komponen-komponen lain pada buah-buahan, seperti vitamin A dan vitamin C. Omega-3 pada seafood juga akan meningkatkan efektivitas dari likopen itu sendiri. @

Prof Made Astawan
Pakar Teknologi Pangan dan Gizi IPB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com