Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alova Ingin Pergi Jauh ke Mana-mana

Kompas.com - 13/12/2010, 18:06 WIB

Samsul baru menorehkan hasil pertama budidayanya pada Mei 2009.  Kala itu, dengan bantuan pengembangan komunitas lingkar tambang dari pihak PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sejak awal, ia sukses memproduksi minuman sari lidah buaya.  Mereknya, Alova. “Modal awalnya sekitar Rp 15 juta,” imbuhnya.

Sejak masa itu, Samsul menghasilkan 10.000 botol Alova per bulannya.  Dengan ongkos produksi per botol mencapai Rp 3.500, ia melepas Alova dengan harga konsumen Rp 5.000. “Sekarang, Alova sudah menjadi minuman resmi (official drink) pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB),” katanya sumringah.

Tak cepat puas dengan raihan yang sudah dicapai, Samsul yang kini mempekerjakan 15 orang karyawan dari sebelumnya 5 orang, merambah ke segmen dodol lidah buaya, tahun ini. Mereknya pun tetap sama yakni Alova.

Dodol lidah buaya dikemas dalam sekotak kecil berbungkus plastik mika berisi 12 potong.  Tiap hari, produksi dodol ini mencapai 100 kotak. Dilepas ke konsumen dengan banderol Rp 4.000 per kotak, dodol ini punya biaya produksi Rp 3.500.

Menapaki jelang tahun ketiga produksi, lalu, Samsul Bahri mengaku masih mengejar titik impas dari modal awal. Makanya, ia berencana memperluas pemasaran lebih jauh ke segala tempat. Kini, pemasaran memang baru meliputi mayoritas NTB seperti Mataram, Bima, dan Dompu. “Pengiriman saya lakukan bekerja sama dengan kantor pos setempat,” aku bapak satu anak ini.

Dari sisi pengembangan pula, ia berencana memperluas lahan budidaya, termasuk mencari tempat lebih luas untuk pusat produksi.  Bermodalkan uji paten dan uji laboratorium untuk mutu  higienis dan halal, Samsul mengaku setapak demi setapak merealisasikan mimpi agar Alova bisa pergi jauh ke konsumen di mana-mana.

Samsul Bahri Jalan Raya Benete – Maluk PO Box 02 Maluk-Sumbawa Barat NTB 84356 (0372) 635318 Ext. 46207 HP 0812 37020233 Email: ngungku_ngibar@yahoo.co.id
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com