Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Pahit Pemberi Madu Pelayaran

Kompas.com - 22/02/2011, 02:36 WIB

Kondisi tidak jauh berbeda dialami Kasito, sopir truk pengangkut bantal yang harus menghemat agar upah Rp 200.000 yang didapatnya tidak kian menipis tersedot pengeluaran selama mengantre.

Tidak jauh dari tempat Kasito berselonjor di aspal, seorang sopir lain duduk di bawah bak truk sambil minum agar-agar dalam kemasan seharga Rp 500—yang lazim jadi jajanan bocah—untuk sekadar menghilangkan lapar yang melilit perut.

Akibat kelamaan menunggu, memang banyak sopir yang kelelahan sehingga terlelap tidur, baik di dalam jok maupun di pinggir jalan.

Mengantre selama dua hari itu bahkan merepotkan mereka jika ingin buang air.

”Tergantung posisi antrean. Kalau dekat warung dan SPBU ya numpang, tapi kalau pas terjebak di tol dan jauh dari kakus, ya, terpaksa ada yang buang hajat di parit,” kata Eko, sopir lain.

Para sopir yang ditemui mengeluhkan antrean di Merak yang belakangan ini semakin sering terjadi. Antrean di Merak pada Februari ini dirasakan semakin panjang dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Saat cuaca buruk melanda perairan Selat Sunda pada Desember-Januari lalu, yang mengakibatkan kapal sulit sandar di dermaga, misalnya, ekor antrean truk yang hendak menyeberang ke Merak maksimal hanya sampai Cikuasa Atas, tidak pernah sampai masuk tol hingga 9 kilometer, seperti sempat terjadi beberapa hari lalu.

Kutipan liar

Beberapa sopir dan kernet juga menemukan saat terjadi kemacetan ada oknum-oknum yang memanfaatkannya dengan mengutip sejumlah uang untuk mempercepat truk masuk kapal. Istilah mereka, ada jalur tembak.

”Tadi malam, saat antre di tol, ada orang yang menawari truk di depan saya supaya cepat masuk pelabuhan, tetapi harus bayar Rp 70.000,” kata Iwan, kernet truk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com