JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan pengujian sampel susu formula yang beredar di pasaran. Pengujian ulang terhadap seluruh sampel susu formula ini untuk meredakan kekhawatiran masyarakat.
Menurut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, pengujian kali ini akan dilakukan untuk seluruh jenis cemaran bakteri, bukan hanya Enterobacter sakazakii.
”Sekalian akan kita periksa semua bakteri seperti yang sudah ditentukan Codex,” kata Endang, seusai membuka konferensi WHO Regional Asia Tenggara di Jakarta, Selasa kemarin.
Kemenkes akan menggelar rapat dengan BPOM, Ditjen Dikti Kemendiknas, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Kamis (3/3) untuk penyusunan proposal dan koordinasi pelaksanaan pengujian.
Menkes menyatakan, pihaknya juga akan menyinkronkan pengujian yang akan dilakukan pemerintah ini dengan penelitian yang dilakukan IPB sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Hewan IPB yang dipublikasi pada 2008 silam itu menimbulkan kontroversi karena menemukan cemaran bakteri di lebih dari 20 persen sampelnya.
Menkes menyebutkan, pengujian ini bakal membutuhkan waktu cukup lama karena proses penyusunan proposal, pengumpulan sampel dan pengujiannya sendiri membutuhkan waktu lama. ”Penelitian butuh waktu sekitar enam hingga sembilan bulan,” ujar Menkes.
Sebelumnya, BPOM juga telah melakukan pengujian terhadap puluhan sampel susu sejak 2009, khususnya untuk mendeteksi cemaran Enterobacter sakazakii. Pada 2009, misalnya, BPOM mengambil sebanyak 11 sampel susu formula dan disusul pada 2010 dengan meneliti 99 sampel. Pada 2011, hingga Februari, BPOM baru mengambil sebanyak 18 sampel. Seluruh hasil pengujian terhadap sampel sejumlah produk itu menunjukkan tidak ditemukan adanya cemaran Enterobacter sakazakii.
Pasti diumumkan
Menkes juga berjanji akan mengumumkan hasil pengujian ini, termasuk jika ada merek susu formula yang tercemar bakteri. Untuk menghindarkan polemik ke depan, Menkes juga mengatakan pihaknya akan membuat kesepakatan dengan produsen susu formula untuk mengumumkan produk yang ditemukan mengandung bakteri.
”Saya minta kepada perusahaan untuk tanda tangan agar mereka tahu kalau produknya terkena cemaran bakteri dan harus diumumkan supaya masyarakat tahu,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.