Banyak responden mengaku tidak pernak atau jarang tidur pulas pada hari bekerja atau sekolah, dengan prosentase tertinggi yakni sekitar 51% pada remaja usia 19- 29.
Rata-rata durasi tidur tercatat sekitar 7 jam untuk responden usia dewasa, sedangkan para remaja dilaporkan sedikit lebih lama. Mereka yang berusia 13-19 rata-rata tidur selama 7 jam 26 menit pada hari sekolah; usia 19-29 sekitar 7 jam; sedangkan usia 30-45 dan 46-64 sedikit di bawah 7 jam.
Teknologi menguras waktu tidur
Penggunaan alat elektronik sebelum waktu tidur menjadi hal yang sangat lumrah. Sebanyak 60 persen responden rata-rata selalu menonton TV, 39% memakai ponsel, 36% menggunakan laptop atau komputer, 21% telepon, 8% video games, dan 29% perangkat pemutar musik.
Para ahli telah mengimbau agar penggunaan alat-alat tersebut sebelum waktu tidur dikurangi. 'Ada dua alasan untuk hal itu. Pertama adalah paparan cahaya yang didapatkan orang dari layar komputer atau alat lain. Cahaya dapat mengambat hormon pengirim sinyal ke otak yang memerintahkan tubuh beristirahat. Hormon itu disebut melatonin." kata Rosenberg.
Alasan lain, kata Rosenberg, waktu tidur menjadi tertunda karena Anda terjebak dalam kesenangan menggunakan komputer dan alat lainnya.
Sekitar seperempat responden dalam jajak pendapat mengatakan mereka tidur dengan menyimpan ponsel di ranjang dan sekitar 10% mengatakan mereka seringkali terbangun setidaknya beberapa menit di tengah malam karena harus menjawab telpon, sms atau email. Hal itu lebih sering dilaporkan oleh responden berusia muda, yakni 18% responden 13-19 dan 20% responden usia 19-29.
Keluhan mengantuk
Akibat kurang tidur, para responden juga melaporkan keluhan mengantuk saat berkendara. Setengah dari responden usia 19 -29 mengaku setidaknya pernah mengantuk satu kali dalam sebulan. Sekitar 10 persen dari responden remaja dan dewasa mengaku mengantuk satu atau dua kali dalam sepekan.
Fakta ini sepertinya sejalan dengan data dari National Highway Traffic Safety Administration. Mengantuk saat berkendara dilaporkan menjadi penyebab lebih dari 100.000 kasus kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya dan merenggut 1.550 korban jiwa.
Tenggak kafein
Sementara itu mengenai cara mengatasi kantuk akibat kurang tidur, penggunaan kafein secara berlebihan dan tidur siang seringkali dilaporkan oleh responden. Rata-rata responden bisa meminum sekitar tiga cangkir minuman berkafein setiap hari.
Tidur siang adalah cara lain yang dilakukan para responden untuk mengatasi kurang tidur. Hampir setengah dari respoden usia 13-19 dan 19-29 mengaku satu kali tidur siang pada hari kerja atau sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.