Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bayi, Satu Alat Kelamin

Kompas.com - 13/04/2011, 06:18 WIB

IDHA SARASWATI WAHYU SEJATI

Operasi pemisahan bayi kembar siam asal Jombang, Jawa Timur, Rochman dan Rochim, sempat menimbulkan dilema bagi orangtua bayi maupun tim dokter RSU Dr Soetomo, Surabaya. Kedua bayi laki-laki yang dempet di bagian pinggul hingga pantat itu hanya memiliki satu alat kelamin.

Orangtua bayi, Anis Mulyo (42) dan Supinah (36), menyerahkan keputusan tentang siapa yang berhak mendapat alat kelamin kepada tim dokter. ”Apa yang nanti terjadi di meja operasi, itulah yang terbaik untuk anak-anak saya,” kata mereka sebelum operasi pemisahan dilakukan.

Agar hasil operasi lebih adil bagi semua pihak, tim dokter dari Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo, Surabaya, memilih untuk menentukan pemilik alat kelamin di meja operasi.

Operasi pemisahan Rochman dan Rochim dilaksanakan hari Sabtu (9/4) di RSU Dr Soetomo. Sebelum operasi dilakukan, para dokter yang terlibat dalam operasi mencari rujukan operasi serupa di berbagai negara.

Ketua tim dokter yang juga dokter spesialis anak, Agus Harianto, memaparkan, operasi pemisahan Rochman dan Rochim (19 bulan) menjadi salah satu kasus operasi kembar siam terumit yang pernah ditangani timnya. ”Kasus ini sangat istimewa karena kembar siam dempet di pinggul dan pantat seperti ini biasanya terjadi pada perempuan. Untuk laki-laki, kasusnya sangat jarang. Apalagi dengan satu kelamin,” katanya.

Struktur anatomi

Pemilik alat kelamin kemudian ditentukan berdasarkan struktur anatomi di tubuh kedua bayi. Untuk melihat strukturnya, mula–mula tim dokter memisahkan tulang ekor mereka. Setelah itu tim dokter memisahkan bagian kelamin.

Dokter spesialis bedah urologi Tarmono menuturkan, memisahkan alat kelamin memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Itu karena daerah alat kelamin penuh dengan urat saraf, pembuluh darah, saluran kencing, serta saluran sperma.

Para dokter harus sangat berhati-hati dalam memilah setiap urat saraf dan pembuluh darah di tubuh Rochman maupun Rochim. Hal itu menjaga agar urat saraf maupun pembuluh darah tidak terputus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com