Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Raysa-Raysita Dipisahkan

Kompas.com - 16/04/2011, 07:10 WIB

Jakarta, Kompas - Kondisi bayi kembar siam Raysa-Raysita yang dipisahkan oleh tim dokter RS Cipto Mangunkusumo mulai stabil. Namun, Raysita harus menjalani operasi untuk mengatasi kebocoran sekat jantungnya beberapa pekan lagi.

Bayi kembar asal Depok ini lahir 8 November 2010 dengan bobot keduanya 4,8 kilogram. Saat ini berat badan Raysa 5,8 kilogram dan Raysita 2,9 kilogram. Pemisahan dilakukan Senin (11/4) lalu.

Dua bayi perempuan ini merupakan anak pertama dan kedua pasangan Ilham dan Miftah. Mereka dempet di bagian perut sekitar 15 sentimeter dan bagian hati dempet 8 sentimeter.

Dokter spesialis anak yang menjadi Ketua Tim Bayi Kembar Siam Departemen Kesehatan Anak RSCM Bambang Supriyatno, Jumat (15/4), mengatakan, kondisi kedua bayi pascaoperasi pemisahan berangsur normal. ”Alat bantu pernapasan sudah dicopot pagi tadi,” kata Bambang dalam jumpa pers.

Penanganan bayi kembar siam dempet perut sudah beberapa kali dilakukan RS Cipto Mangunkusumo. Topan Brian Kiting, dokter spesialis bedah anak, mengatakan, pemisahan Raysa-Raysita tidak terlampau sulit karena organ tubuh bayi kembar siam itu ada dua.

”Waktu pemisahan, Raysa sempat agak tegang karena ia menggunakan sebagian rongga perut saudara kembarnya,” kata Topan.

Sekat jantung bocor

Mengenai kondisi jantung Raysita, dokter spesialis jantung anak Piprim B Yanuarso mengatakan, ada bocor di sekat serambi dan sekat bilik jantung. ”Kami akan melakukan operasi jantung Raysita beberapa pekan lagi,” kata Piprim.

Penutupan lubang yang bocor, menurut Piprim, harus dilakukan sebelum bayi berumur enam bulan. Karena itu, operasi lanjutan untuk Raysita akan segera dilakukan. Kelainan pada jantung Raysita, kata Piprim, mempengaruhi pertumbuhan bayi. Hal itu yang menyebabkan bobot Raysita lebih rendah sekitar tiga kilogram dibandingkan saudara kembarnya.

Bambang mengatakan, penutupan lubang di jantung bayi harus segera dilakukan sebelum terjadi tekanan darah tinggi di sekitar paru.

Miftah, ibu bayi, bersyukur anak mereka sudah bisa dipisahkan. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com