Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Shenzhen Tak Ada Orang Gemuk, Mengapa?

Kompas.com - 18/04/2011, 10:44 WIB

Menu makanan mereka menurut saya mendukung mengapa mereka jarang yang gemuk. Di samping itu, mangkok, piring yang digunakan juga berbeda dengan kebiasan kita. Ukurannya jauh lebih kecil, sehingga porsi makanan yang ditempatkan di dalamnya akan kelihatan lebih banyak. Ini tentu saja akan berpengaruh terhadap perasaan kenyang kita. Ingat, bawah nafsu makan kita tidak hanya dipengaruhi perasan lapar atau tidaknya kita, aroma, lezatnya makanan, cara penyajian juga akan mempengaruhi. Bila piring kita besar, walaupun sebenarnya nasi yang di atasnya sudah cukup banyak, mata dan pikiran kita akan melihat dan mengangapnya masih sedikit, masih kurang, dan nasi itu pasti habis kita santap.

Kebiasaan berjalan kaki seperti apa yang diceritakan pemandu wisata itu, saya lihat memang betul. Taksi, bus yang banyak di jalan, terlihat jarang penumpangnya, tetapi di trotoar yang tertata sangat rapi, banyak orang berjalan kaki. Bahkan menurut pemandu wisata itu, ada beberapa eskalator yang menuju tempat perbelanjaan ditutup, karena pengunjung lebih suka memilih tangga yang didekat eskalator itu.

Berlawanan dengan kebiasaan kita di Indonesia, di samping kota-kota kita tidak mempunyai fasilitas berjalan kaki yang aman, nyaman, kita sekarang menjadi orang yang malas bergerak. Kita lebih suka menggunakan kendaraan bermotor, walaupun hanya untuk menuju jarak yang relatif dekat. Eskalator, lift yang ada di hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran penuh sesak, sementara yang naik tangga, berjalan sangat jarang. Coba lihat di bandara, dari ratusan penumpang, yang berjalan kaki boleh dihitung dengan jari, sebagian besar penumpang akan menggunakan eskalator.

Di Shenzhen, kalau boleh dikatakan tidak ada orang gemuk, karena memang mereka memilih untuk tidak gemuk. Mereka memilih kebiasaan yang sehat, kebiasaan minum dan makan yang sehat. seperti minum teh tawar, banyak makan sayur dan buah.

Mereka juga aktif bergerak, bukan memanjakan kakinya. Seharusnya kebiasaan-kebiasaan kecil yang sederhana ini juga dapat kita lakukan.  Sekarang, obesitas juga sudah mengancam kita, penyakit terkait obesitas ini merupakan pembunuh utama kita…,  kenapa kita tidak memilih melakukan hal yang sama?

Irsyalrusad, Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com