Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Jantung Juga Mengincar Wanita

Kompas.com - 05/07/2011, 14:32 WIB

Kompas.com - Berstatus seorang pria memang menjadi faktor risiko untuk menderita penyakit jantung. Namun ternyata kaum wanita juga tidak bisa berkelit dari peluang untuk terkena penyakit jantung, meski gejala serangannya berbeda.

Faktanya, hampir sepertiga wanita yang meninggal mendadak tidak menunjukkan gejala tertentu seperti halnya pada pria. Seperti diketahui pada serangan jantung, nyeri dada merupakan gejala yang paling umum. Tetapi serangan jantung pada wanita biasanya memiliki gejala lain seperti napas pendek-pendek, nyeri tulang belakang atau mual.

Kendati demikian, lebih dari 40 persen perempuan tidak menyadari bahwa penyakit jantung merupakan pembunuh utama kaum hawa ini. Menurut penelitian yang dilakukan American Heart Association, hanya 1 dari 30 wanita yang meninggal di tahun 2007 disebabkan oleh kanker payudara. Bandingkan dengan penyakit jantung yang membunuh 1 dari 3 wanita.

Penelitian terbaru mengungkapkan hanya sedikit usaha yang dilakukan para ahli kesehatan untuk mengatasi perbedaan gender dalam penyakit jantung.

"Jantung perempuan adalah ancaman besar yang bisa mengganggu kesehatannya. Seharusnya semua tenaga kesehatan juga menyadari hal itu," kata ahli jantung dari Emory University, Dr.Nanette Wenger.

Memang gaya hidup tidak sehat seperti merokok, kegemukan, hipertensi dan kolesterol tinggi berdampak sama buruknya pada pria atau wanita. Tetapi, menurut penelitian Wenger, seringkali hasil pemeriksaan dan skrining tidak bisa menemukan adanya kelainan pada pembuluh darah perempuan.

Walau hasil pemeriksaan jantung menunjukkan tidak adanya sumbatan di pembuluh darah tetapi kaum wanita masih menghadapi masalah serius, yakni penyakit mikrovaskular koroner, yang jarang diderita pria. Gangguan ini terjadi karena pembuluh darah kecil yang memberi pasokan nutrisi pada jantung mengalami rusak sehingga pompanya berhenti.

Bila penyakit ini bisa dideteksi obat-obatan bisa membuat pembuluh darah kembali rileks dan aliran darah lancar. Namun menurut Wenger hingga kini belum diketahui terapi terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut.

Tantangan lain yang dihadapi kaum wanita adalah diabetes, tekanan darah tinggi, serta komplikasi lain selama kehamilan yang meningkatkan risiko penyakit jantung di usia pertengahan. Laporan yang dibuat Wenger dan timnya menunjukkan belum banyak dokter yang menyadari hal tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com