Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Makanan Musuh Lemak Jahat

Kompas.com - 26/08/2011, 11:42 WIB

Ikan tidak hanya membuat jantung Anda sehat, tetapi juga dapat mengecilkan lingkar pinggang Anda. Asam lemak Omega-3 meningkatkan sensitivitas insulin yang membantu membangun otot dan menurunkan lemak perut.

5. Kedelai

Kedelai mengandung lesitin, yang membantu sel-sel Anda tidak menumpuk lemak. Kedelai juga berfungsi memecah simpanan lemak dalam tubuh, menurunkan kolesterol, trigliserida, dan meningkatkan HDL (kolesterol baik).

6. Tomat

Tomat mengandung oligofructose, serat yang membantu mempertahankan efek cholecystokinin (CCK) dalam perut Anda. CCK adalah hormon yang dikeluarkan usus kecil dalam merespons adanya lemak dan meningkatkan perasaan kenyang dengan mengencangkan katup antara perut dan usus Anda.

Hal ini dapat mencegah Anda untuk tidak makan berlebihan. Tomat juga mengandung vitamin C yang membantu dalam produksi karnitin. Penelitian telah menunjukkan bahwa karnitin dapat membantu mempercepat pembakaran kapasitas lemak tubuh hingga sepertiga-nya.

7. Kayu manis

Menurut peneliti di United States Department of Agriculture (USDA), mengkonsumsi seperempat hingga satu sendok teh kayu manis sehari dengan makanan bisa membantu metabolisme gula hingga dua puluh kali lebih baik. Hal ini menyebabkan kadar gula dalam aliran darah berkurang, yang berarti lebih sedikit lemak yang tersimpan.  

8. Yogurt

Yogurt sebagai makanan yang kaya kalsium dan bebas lemak dapat meningkatkan mekanisme pembakaran lemak dalam tubuh, sehingga mempercepat penurunan berat badan. Riset para ahli di University of Tennessee menemukan bahwa orang dewasa gemuk yang makan 3 porsi yoghurt bebas lemak sehari (sebagai bagian dari diet rendah kalori), berhasil menurunkan berat badan lebih dari 22 persen, lemak 61 persen,  dan pengurangan lemak perut 81 persen lebih banyak dibandingkan mereka yang mengikuti diet rendah kalori tanpa yoghurt.

Menurut para peneliti, memenuhi kebutuhan kalsium harian juga dapat membantu tubuh membakar lemak lebih efisien. Sebaliknya, jika tidak cukup mendapatkan asupan kalsium akan memicu pelepasan calcitriol atau hormon yang memicu penimbunan lemak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau