JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan pasti mendambakan kulit yang mulus dan sehat. Namun, gaya hidup perempuan dikota-kota besar di Indonesia dan perubahan iklim cenderung mengganggu kondisi kesehatan dan kecantikan kulit dimana menurunkan kelembaban kulit, yang pada akhirnya membuat kulit lebih kering.
"Kulit kering harus dicegah. Pada kulit kering bakteri mudah masuk sehingga menyebabkan infeksi," kata Dr. Nadia Yusaryahya, spesialis kulit, saat Media Workshop Brand's Bird's Nest, Selasa, (11/10/2011).
Menurut Nadia, infeksi pada kulit bisa menyebabkan perkembangan penyakit seperti bisul dan invertigo. Selain karena kurangnya kandungan air pada epidermis dan dermis, penyebab kulit kering juga dipengaruhi efek lingkungan seperti paparan AC, perubahan iklim, polusi dan sinar ultraviolet.
"Infeksi bisa kuman bisa virus. Tapi kalau di Indonesia, paling banyak infeksi bakteri," katanya.
Ia menambahkan, pada orangtua, kulit lapisan epidermis dan dermis cenderung lebih tipis ketimbang kulit orang muda, sehingga lebih mudah kering. Oleh karena itu, untuk menjaga kadar air tetap terjaga, Nadia mengimbau agar tetap mencukupi kebutuhan air (8 gelas per hari) dan menjalankan gaya hidup sehat dengan rajin olahraga, hindari alkohol, rokok, dan stres.
"Pada kulit kering cirinya itu agak bersisik, cracking, dan mudah gatal. Kalau digaruk dan tangan tidak bersih, itu juga mempermudah masuknya kuman," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.