JAKARTA, KOMPAS.com — Intensitas hujan di Jakarta diperkirakan tinggi dari Januari hingga Februari nanti. Warga Jakarta terus diimbau untuk waspada terhadap bahaya banjir dan penyakit yang kerap muncul saat musim hujan tiba, seperti demam berdarah dengue dan diare.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, dinas dan suku dinas kesehatan di wilayah Jakarta telah menurunkan petugas untuk memantau peredaran penyakit-penyakit tersebut. Menurut dia, kondisi lingkungan pascabanjir harus lebih diwaspadai karena lumpur dan kotoran yang terbawa arus biasa menumpuk di permukiman warga.
"Saya tidak ingin angka (kasus) DBD, chikungunya, dan diare naik. Karena itu, warga juga harus waspada demi kebaikan bersama," jelas Dien, Minggu (8/1/2012), di Jakarta.
Dien mengatakan, jumlah kasus DBD di Jakarta tahun lalu menurun dibandingkan pada 2010. Pada 2010, kasus DBD menyentuh angka 15.000. Jumlah itu merosot menjadi 6.000 kasus pada 2011. "Saya yakin bisa turun lagi tahun ini. Contohnya hepatitis dan chikungunya di Depok menyebar, tapi sejauh ini Jakarta aman," ujar Dien.
Ia juga mengimbau kepada warga Jakarta agar terus menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) setiap Jumat, mengingat saat musim hujan banyak genangan air yang muncul. Pola hidup bersih dan sehat juga tidak boleh ditinggalkan oleh warga untuk menghindari anggota keluarganya terjangkit DBD atau diare. "Kalau memang nyamuknya banyak, nanti akan dilakukan fogging dan lisolisasi. Terpenting warga tidak boleh lengah apalagi saat musim hujan," kata Dien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.