Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status KLB Flu Burung Masih Berlaku

Kompas.com - 21/01/2012, 08:27 WIB

Jakarta, Kompas - Status kejadian luar biasa flu burung di Indonesia sejak tahun 2006 belum dicabut. Meski jumlah kasus menurun, masyarakat diminta tetap waspada.

”Belum ada perubahan status KLB karena masih ditemukan kasus flu burung,” kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih seusai rapat koordinasi penanganan flu burung di Jakarta, Jumat (20/1).

Jumlah kasus flu burung tertinggi terjadi tahun 2006, yaitu 55 kasus. Tahun 2011 hanya ditemukan 11 kasus. Hingga Januari 2012, di Indonesia terdapat 184 kasus flu burung dengan 152 kasus di antaranya meninggal.

Dua kematian terakhir dialami PDY (23) dan ASR (5), warga Tanjung Priok, 7 Januari dan 16 Januari. Sumber penularan adalah merpati milik PDY.

”Puncak kejadian flu burung di berbagai negara umumnya terjadi Januari-April. Di Indonesia saat musim hujan,” kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Udara lembab membuat virus mudah berkembang.

Agar flu burung tak menyebar luas, butuh kewaspadaan semua pihak. Cairan dalam tubuh penderita flu perlu dipastikan apakah menderita flu biasa atau flu burung. Deteksi virus flu burung perlu dilakukan pada pasien paru akut di rumah sakit (RS).

Saat ini, ada 100 RS rujukan flu burung di 31 provinsi. Sekitar 80 RS memiliki ruang isolasi, sisanya hanya RS dengan ruang isolasi bertekanan negatif untuk mencegah virus keluar ruangan. Ada 42 laboratorium yang mampu mendeteksi virus flu burung.

Karena sumber penularan flu burung masih dari unggas, Endang meminta masyarakat yang memiliki unggas mengandangkan jauh dari rumah. Selain itu, hindari juga memegang unggas hidup dan jangan memegang unggas mati. Cuci tangan dengan sabun harus rajin dilakukan.

”Konsumsi daging unggas boleh, tetapi harus dimasak matang,” ujar Endang.

Belum pandemi

Endang menegaskan, hingga kini belum ada tanda terjadi pandemi atau berjangkitnya flu burung secara luas di Indonesia. Tanda pandemi adalah terjadi penularan virus dari manusia ke manusia dan mutasi gen virus flu burung.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan, virus flu burung pada dua kasus terakhir di Jakarta sama dengan virus yang ditemukan pada manusia tahun 2007. Artinya, virus belum bermutasi. Oleh karena itu, obat flu burung yang selama ini digunakan masih bisa dimanfaatkan.  (MZW)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com