KOMPAS.com - Anak remaja akan mengalami fase perubahan fisik dan emosional, serta pematangan secara seksual yang disebut dengan pubertas.
Biasanya, pubertas anak perempuan mulai terjadi pada usia 8–13 tahun.
Pada umumnya, tanda pubertas pada perempuan yang paling kentara adalah mengalami menstruasi atau haid.
Haid atau menstruasi pada wanita normalnya terjadi secara teratur setiap bulan.
Namun, karena masih menuju proses kematangan pada sistem reproduksi, mungkin ada sebagian remaja perempuan yang mengalami telat menstruasi.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Sakit Perut Saat Haid
Nyatanya ada beberapa penyebab yang membuat seorang anak perempuan terlambat mengalami menstruasi pertamanya.
Simak ulasan mengenai penyebab telat haid pada remaja berikut ini yang perlu diwaspadai.
Siklus menstruasi yang normal pada umumnya terjadi setiap 28 hari. Namun, tetap menjadi hal yang normal jika haid terjadi lebih cepat atau lambat sedikit dari siklus umum tersebut, biasanya sekitar 21 hingga 35 hari.
Siklus haid yang tidak teratur tidak selalu menandakan adanya suatu kondisi atau gangguan di dalam tubuh.
Pada remaja, siklus haid umumnya akan terus mengalami perubahan, sesuai dengan kemampuan tubuh menghasilkan sel telur setelah haid pertama (menarche).
Baca juga: 7 Cara Meredakan Nyeri Haid secara Alami Tanpa Obat
Melansir dari WebMD, telat haid pada remaja bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya:
Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya riwayat kesehatan pada keluarga.
Jika ibu mengalami hal yang serupa saat remaja, yakni telat haid hingga usia 15 tahun atau lebih, kemungkinan anak juga akan mengalami keterlambatan menstruasi pertama mereka.
Namun, ibu bisa mengajak anak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan penyebab keterlambatan menstruasi di usia remaja.
Jika anak remaja perempuan memiliki berat badan yang rendah, hal ini bisa menjadi penyebab terlambat haid pertama pada remaja.