Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Kawasan Dilarang Merokok Harus Lebih Ketat

Kompas.com - 23/02/2012, 12:29 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Faisal Basri sangat dikenal oleh masyarakat sebagai pakar ekonomi dari Universitas Indonesia. Namun, ada satu hal yang sepertinya menjadi ciri khas dari dirinya, yaitu kebiasaan merokok yang sulit dihentikan. Kendati demikian, jika dia terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta, dia tetap akan melanjutkan Perda Kawasan Dilarang Merokok.

"Tentu saja akan diteruskan. Justru malah lebih ketat. Sekarang ini kan sudah nggak bener, di mana-mana orang ngerokok seenaknya," kata Faisal kepada Kompas.com berkunjung ke rumahnya di Kebayoran Baru, Jakarta.

Bahkan di ruang publik yang jelas tertulis Kawasan Dilarang Merokok masih dipenuhi oleh orang-orang yang merokok dan tidak peduli di sekitarnya terdapat anak kecil yang kemungkinan besar menghirup asapnya. "Sekarang Perda semacam ini jadi nggak ada wibawanya karena orang ngerokok di mana-mana. Jadi kalau buat aturan itu yang realistis," tutur Faisal.

Menurut dia, penerapan Kawasan Dilarang Merokok ini memiliki nilai positif karena dirinya juga sangat peduli pada jumlah peningkatan perokok di kalangan remaja, anak-anak dan perempuan. Namun dia menyadari tingginya angka perokok di Indonesia menimbulkan kontroversi pada penerapan aturan ini.

"Saya pernah bertemu dengan Pemuda Muhammdiyah di gedung Muhammadiyah. Itu di halamannya pun nggak boleh ngerokok dan di dalam Muhammadiyah sendiri juga penuh kontroversi. Sama di Kompas juga pro dan kontranya banyak ya," ungkapnya sambil tertawa.

Meski demikian, Faisal mengaku memiliki keinginan untuk berhenti merokok. Dengan adanya aturan Kawasan Dilarang Merokok ini, berimbas berkurangnya konsumsi rokok pada dirinya. "Ya kita ini sudah pada level malu. Jadi kalau ngerokok dan orang-orang di sekitar nggak ada yang merokok jadi malu sendiri," ungkapnya.

Pria yang saat ini masih aktif mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini ternyata sudah mulai merokok sejak di bangku Sekolah Dasar. "Saya dari SD udah ngerokok. SMP berhenti SMA mulai lagi. Tapi sekitar 2 tahun lalu saya pernah berhenti selama 19 hari," ujarnya yang diamini oleh istrinya.

Saat itu, putra pertama Faisal juga ikut bersuara agar sang ayah benar-benar berhenti merokok. "Iya, Ayah lagi dong nggak ngerokoknya," ucapan tersebut hanya ditanggapi Faisal dengan senyum. Ia mengaku bahwa anak-anak melarangnya untuk merokok. Bahkan di dalam rumahnya, Faisal dilarang untuk merokok.

"Di teras belakang ini boleh ngerokok tapi tetap sering diprotes juga karena asapnya masuk ke rumah. Jadi akhirnya ya pindah di ruang kerja," kata Faisal Basri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com