Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Anggota DPR, Edwin Marah Dilarang Merokok

Kompas.com - 19/04/2012, 02:56 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingkah pola angkuh ditunjukkan seorang yang mengaku anggota DPR. Edwin JT, demikian nama orang itu, memarahi pegawai restoran yang melarangnya merokok dengan membawa embel-embel anggota DPR dan anggota Partai Demokrat.

"Mau pemerintah siapa kek, enggak ada yang bisa melarang, kecuali SBY yang melarang," kata Edwin, sebagaimana diungkapkan salah seorang staf Anomali Coffee, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2012). Deni, supervisor restoran itu, menuturkan, kejadian berawal dengan kedatangan Edwin bersama lima rekannya. Karena ruangan lantai dua yang memiliki ruangan bebas rokok telah dipesan untuk kegiatan konferensi pers, mereka dipersilakan menggunakan ruangan di lantai satu restoran tersebut.

Setelah duduk, Edwin terlihat menyalakan rokoknya. Salah seorang staf restoran lantas mendekatinya untuk memberi informasi tentang larangan merokok yang berlaku di ruangan tersebut. Edwin menanggapi teguran itu secara emosional. Ia pun tetap meneruskan merokok. Supervisor restoran lantas menyuruh staf lainnya untuk memberikan informasi larangan merokok kepada si "anggota DPR" itu. Namun, lagi-lagi ia menanggapi dengan kasar. Deni pun kemudian menyuruh staf ketiga mendatangi Edwin. Staf tersebut kemudian memberikan asbak kepada Edwin.

Melihat kelakuan pengunjung yang tidak mematuhi aturan restoran, Deni sendiri kemudian mendatangi meja Edwin dan rekan-rekannya. Edwin kembali diminta untuk tidak merokok di ruangan tersebut. Mendengar larangan itu, Edwin ngamuk-ngamuk. Deni lantas menjelaskan bahwa ruangan atas telah dipesan untuk kegiatan tertentu sehingga tidak bisa dipakai pengunjung lain. "Siapa yang reservasi. Jangan pakai larang-larang," kata Edwin dengan nada angkuh.

Atas dasar etika pelayanan terhadap pelanggan, Deni menolak untuk mengungkapkan pihak yang mereservasi lantai dua restoran tersebut. Namun, karena terus didesak, Deni mengungkapkan bahwa di lantai atas sedang berlangsung konferensi pers. "Pers? Pers apaan," kata Edwin.

Ia lantas memberi kartu namanya. Di situ tertulis nama beserta statusnya sebagai staf Departemen Perekonomian DPP Partai Demokrat. Ia lalu mengancam Deni dengan meminta kartu nama pemilik restoran. "Nanti saya telpon owner-nya. Saya akan minta supaya kamu dipecat," kata Edwin sebelum berjalan meninggalkan restoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com