KOMPAS.com - Ketika beberapa orang merasa kelelahan atau membutuhkan energi tambahan, mereka biasanya akan menenggak minuman berenergi untuk menghidupkan kembali stamina yang hilang. Beberapa jenis minuman energi umumnya mengandung taurin, bahan yang sering diteliti terkait asal-usulnya dan pengaruhnya terhadap risiko kesehatan.
Tetapi apa sebenarnya taurin itu? Apakah senyawa ini cukup aman dikonsumsi pada minuman berenergi dan suplemen? Untuk mengetahuinya lebih dalam, berikut ini adalah ulasan mengenai seluk beluk taurin, beserta manfaat serta efek sampingnya, seperti dikutip Symptompfind:
Apa itu Taurin?
Taurin adalah asam amino, tetapi bukan asam amino esensial yang perlu didapatkan dari makanan. Taurin sebenarnya disebut sebagai asam amino kondisional, yang berarti bahwa diproduksi oleh tubuh dan sebagian besar ditemukan dalam jantung dan otak.
Selama ini, kepercayaan populer menyebutkan bahwa taurin berasal dari testis banteng. Padahal, zat ini tidak berasal dari testis banteng meskipun dapat ditemukan dalam empedu banteng serta pada sapi betina. Taurin juga biasa ditemukan dalam sumber makanan seperti daging dan ikan, tetapi sering dibuat secara sintetis untuk produk komersial seperti minuman energi dan suplemen.
Asam amino ini seringkali ditambahkan ke produk-produk minuman karena banyak yang percaya dapat meningkatkan kinerja saat melakukan aktivitas fisik. Taurin juga biasa diresepkan untuk orang yang menderita kondisi seperti :
* Tekanan darah tinggi
* Gagal jantung kongestif
* ADHD
* Penyakit hati
* Tinggi kolesterol
* Cystic fibrosis
* Kondisi mata progresif
Risiko dan efek samping
Minuman energi tidak dianjurkan untuk wanita hamil, anak-anak dan mereka yang sensitif terhadap kafein. Tapi apa sebenarnya efek samping dari taurin? Apakah mereka benar-benar menyebabkan masalah kesehatan atau hanya sekedar mitos?
* Taurin dapat mengganggu memori jangka pendek : Efek samping ini sebenarnya adalah sebuah mitos. Sebuah studi yang di mana melibatkan sejumlah mahasiswa menunjukkan bahwa taurin yang di kombinasi dengan kafein, tidak menghasilkan efek pada memori dalam jangka pendek.
* Taurin dapat mempengaruhi denyut jantung : Ini bukan mitos melainkan sebuah fakta. Dalam sebuah riset yang sama, peneliti menemukan bahwa detak jantung siswa menurun, sementara tekanan darah arteri mereka meningkat setelah menelan taurin. Beberapa peneliti menyarankan bahwa kafein mungkin telah memainkan peran dalam memicu reaksi ini.
Pengaruh kedua taurin dan kafein masih perlu diteliti secara mendalam, tetapi banyak orang menduga bahwa kombinasi dari dua dapat menghasilkan efek samping yang berbahaya.