Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan dalam Pacaran dan Bagaimana Bersikap

Kompas.com - 01/07/2012, 11:23 WIB

Mitos menyesatkan

Mengapa beberapa wanita cenderung meneruskan hubungan pacar meski pasangannya kasar dan suka memukul? Karena individu memelihara mitos: “Ahh cowok saya nantinya juga akan berubah kalau sudah menikah “. Ini sungguh sangat keliru. Tindakan menikah dengan pria yang melakukan kekerasan dan belum bertobat sebelum menikah adalah “gambling”. Mengadu nasib secara bodoh.

Di sisi lain, ada perempuan yang diam saja saat mengalami tindak kekerasan karena melihat ibunya juga mengalami hal yang sama. Lalu si Ibu mengajarkan bahwa itu tidak masalah selama sayang dama suami. Ada kecenderungan patuh pada  nilai-nilai tradisional yang salah, seolah melaporkan perbuatan pacar akan membinasakan cinta  mereka.

Ironisnya, terkadang mereka menyalahkan diri dan berkata, diri mereka

Ah yang menyebabkan pemukulan itu terjadi. Lalu mendiamkan saja sambil berdoa. tetapi tidak berbuat atau belajar apapun untuk memperbaiki keadaan. Bahkan dalam beberapa kasus yang sudah SAKIT (patologis) ada klien  wanita korban KDRT malah stres jika tidak lagi dipukuli pasangannya, karena  merasa pasangannya tidak lagi mempedulikannya. Aneh bukan? Biasanya si perempuan ini punya masalah psikilogis juga

Pilihan di tangan Anda

Pacaran adalah masa perkenalan, tidak ada keharusan menikah meski itu cinta pertama Anda. Meski pasangan Anda baik dan kaya. Bahkan dia mengancam anda dengan pelbagai cara. Idealnya Menikah itu sekali seumur hidup, tidak untuk coba-coba. Pernikahan itu diwariskan, dari generasi ke generasi. Terlalu mahal jika menikah karena kasihan atau sudah kadung intim.

Karena itu pertimbangkan dengan sungguh selama masa kenalan itu, apakah anda sesuai dan bisa tinggal bersama seumur hidup. Jika anda menemukan ada hal yang aneh dan membahayakan, seperti kebiasaan kasar dan menganiaya, pertimbangkan ulang. Intinya bijak  memilih teman hidup

Pertama, memutuskan hubungan pacaran itu untuk selamanya, karena Anda merasa pasti itu berbahaya bagi Anda meneruskannya meski barang beberapa saat

Kedua, memutuskan hubungan itu sementara untuk menguji cinta kalian . Minta kesediaan pacar Anda menemui konselor atau terapis mendapatkan bantuan. Bisa diberikan batas waktu misal minimal setahun, sampai ada relomendasi dari terapisnya dan Anda yakin perubahan itu signifikan. Usahakan ikut tes kepribadian di pusat konsultasi psikologi, hasilnya akan sangat membantu. Karena bisa menemukan kelainan atau gangguan tertentu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau