Hanura Tetap Pede Usung Wiranto

jakarta, Kompas - Partai Hati Nurani Rakyat tetap kukuh mengusung ketua umumnya, Wiranto, sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Partai Hanura tidak tergoda untuk melirik calon lain dan tidak terpengaruh oleh berbagai hasil survei yang terkadang menempatkan Wiranto tidak pada posisi dengan potensi elektabilitas tertinggi.

Wiranto berbicara kepada pers seusai meresmikan gedung baru Partai Hanura, Sabtu (30/6).

”Kami tidak akan turut campur atau mengurusi partai lain. Partai kami sudah punya satu prinsip atas hasil kesepakatan dari seluruh dewan pimpinan daerah (DPD) melalui rapat kerja nasional. Mereka menganggap bahwa mendorong dan mengukuhkan capres dari Hanura, dari ketua umumnya, merupakan satu langkah yang sudah dipertimbangkan,” kata Wiranto.

Ditanya mengenai pendeklarasian capres Hanura, Wiranto mengungkapkan, hal tersebut sebenarnya hanya masalah waktu. Deklarasi bisa saja dilakukan dalam waktu lebih dekat atau malah lebih lama. ”Deklarasi itu hanya menunggu waktu saja karena kami tidak ada problem apa-apa,” ungkapnya.

Sejumlah lembaga survei memang menyebutkan potensi dukungan masyarakat terhadap beberapa nama capres cukup tinggi. Misalnya, Prabowo Subianto , Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Megawati Soekarnoputri, dan Wiranto. Namun, nama Wiranto jarang menduduki peringkat pertama. Ini setidaknya terlihat dari hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate yang diumumkan awal Juni lalu. Survei menunjukkan Prabowo mendapati dukungan tertinggi sebanyak 25,8 persen dari responden, disusul Megawati, dan calon lainnya.

Pada bulan ini, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pun merilis lima tokoh yang paling populer sebagai capres. Survei yang dilakukan pada 2-11 Juni 2012 itu menyebutkan Megawati, Prabowo, Aburizal, Hatta Rajasa, dan Ani Yudhoyono terbilang paling populer.

Ditanya mengenai namanya yang sering terlampaui oleh capres lain, Wiranto mengungkapkan, pihaknya memiliki survei sendiri. Berdasarkan survei yang dilakukan Partai Hanura, partainya menduduki posisi ketiga setelah Partai Golkar dan PDI-P. ”Persentase kami 11,92 persen. Itu survei kami. Sedangkan survei lain kami tidak tahu yang bikin siapa, dibiayai siapa. Kami juga tidak pernah dimintai persetujuan untuk disurvei,” kata Wiranto. (ana)