Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sulteng: Warga Sigi Jangan Terprovokasi

Kompas.com - 21/08/2012, 16:41 WIB
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menyatakan prihatin atas bentrok yang terjadi di Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hingga menyebabkan beberapa rumah dibakar dan satu orang meninggal dunia.

Longki berharap, warga bisa menahan diri dan tidak terprovokasi dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Apalagi menurut Longki, warga yang bertikai masih berhubungan keluarga satu sama lain.

"Saya tahu mereka ini masih keluarga, jadi tolong jangan lagi bertikai. Tidak ada untung yang didapat dari bentrok, yang ada hanya kesedihan dan duka. Kasihan warga yang rumahnya terbakar. Apalagi sudah ada korban meninggal. Bagaimana dengan keluarga yang ditinggalkan," kata Longki Djanggola dihubungi via telepon, Selasa (21/8/2012).

Longki menilai, kesenjangan sosial, taraf ekonomi yang rendah, kemiskinan bisa menjadi faktor yang memicu gesekan antarwarga. Karena itu ia berharap Pemerintah Kabupaten Sigi dapat memperhatikan pemenuhan lapangan kerja atau membuka lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja setempat.

"Jika lapangan kerja tersedia, para pemuda pasti sudah akan sibuk dengan pekerjaanya. Atau Pemerintah Kabupaten Sigi bisa memberikan permodalan usaha kepada warga yang memiliki ketrampilan. Dan bisa juga embantu permodalan kepada warga yang sudah mempunya usaha-usaha ekonomi," saran Longki.

Sementara, terkait dampak hukum yang timbul dalam bentrok antarwarga ini diserahkan kepada aparat yang berwenang dengan tetap memperhatikan azas keadilan bagi seluruh masyarakat. Ia juga meminta aparat dapat tetap menangani bentrok-bentrok semacam ini sesuai dengan prosedur tetap yang diberlakukan di Polri. "Dan, tentu saja sesuai aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara kita," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com