KOMPAS.com - Jika Anda sangat ingin menjadi seorang ayah, maka langkah pertama adalah segera turunkan berat badan. Para ahli kesehatan selama ini fokus pada kesehatan dan berat badan wanita sebagai penentu kehamilan. Studi baru menemukan, pria yang terlu gemuk mempenagruhi kualitas keberhasilan sperma.
Riset ini dilakukan para ahli reproduksi dari Universitas Melbourne. Mereka meneliti soal fertilisasi pada hewan untuk mengetahui efek kegemukan pada ayah terhadap embrio di rahim dan pertumbuhan janin.
Natalie Binder, pimpinan penelitian, menciptakan embrio dari tikus jantan dengan berat badan normal dan berat badan berlebih. Tikus-tikus ini diberi makanan setara dengan menu diet selama 10 minggu. Temuan dari studi ini, tikus yang memiliki berat badan lebih atau obesitas sangat mempengaruhi perkembangan telur, juga berdampak negatif terhadap keberhasilan embrio ke dalam rahim.
"Kami menemukan perkembangan janin yang tertunda dari ayah yang gemuk. Pada hewan, laju implan embrio ke rahim menurun sampai 15 persen," jelas Binder. Selain itu, berat plasenta serta pertumbuhan janin lebih rendah.
Tingkat obesitas pada pria di usia produktif, menurut data WHO, meningkat tiga kali lipat dalam tiga dekade terakhir. Informasi dari penelitian ini sebagai catatan penting khususnya para pria untuk peduli berat badannya. Terutama, jika mereka hendak memulai sebuah keluarga baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.