Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keselamatan Jiwa Diabaikan

Kompas.com - 24/08/2012, 13:24 WIB

”Tentu kami prihatin dengan angka kecelakaan yang makin tinggi. Ini harus menjadi evaluasi bersama untuk mencari cara bagaimana mengurangi kejadian kecelakaan sejauh mungkin,” kata Bambang seusai melepas pemberangkatan para pemudik arus balik menggunakan KRI Banda Aceh di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.

Untuk arus balik yang masih akan berlangsung, Bambang mengatakan, seluruh jajaran Kementerian Perhubungan agar turun ke jalan dan mengawal arus balik supaya tetap lancar. Berdasarkan evaluasi sementara, arus lalu lintas di jalan raya meningkat luar biasa pada waktu dan periode tertentu saat arus mudik, tidak seperti tahun sebelumnya ketika volume arus cenderung merata.

Secara terpisah, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar M Naufal Yahya mengatakan, untuk mengurangi kecelakaan, semua pihak harus ikut berperan. Pihak kepolisian, setidaknya di Jawa Tengah, sudah mulai membenahi pendataan kecelakaan dan memperketat pemberian surat izin mengemudi (SIM).

”Itu saja tidak cukup kalau tidak diiringi pembenahan di bidang-bidang yang lain,” ujar Naufal.

Tidak punya SIM

Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri Komisaris Besar Bambang Sugeng menyebutkan, mayoritas korban kecelakaan ternyata tidak memiliki SIM. Tercatat dari 4.676 korban kecelakaan, sebanyak 1.548 orang di antaranya tidak memiliki SIM.

Sugeng mengatakan, pihaknya terbuka untuk berdiskusi dan membicarakan hal ini dengan banyak pihak. ”Tidak bisa dilakukan sendiri. Harus dibicarakan bersama antarberbagai pihak terkait demi keamanan dan keselamatan di jalan,” katanya.

Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Bandung, Ofyar Tamin, mengatakan, masyarakat terpaksa memilih jalan pintas saat pemerintah belum mampu menyediakan manajemen transportasi angkutan massal saat mudik dan balik Lebaran.

”Mudik dengan sepeda motor adalah contoh jalan pintas yang dipilih sebagian besar masyarakat meski risiko kecelakaan yang melibatkan sepeda motor sangat tinggi,” ujarnya.

Ofyar berharap, pemerintah bisa bekerja sama dengan perusahaan swasta mengatasi tingginya minat pemudik menggunakan sepeda motor. Hal ini antara lain mewajibkan perusahaan swasta memfasilitasi mudik bareng menggunakan angkutan massal.

Kecelakaan fatal kemarin terjadi di Lampung Selatan. Dua orang tewas dalam tabrakan antara bus Damri pengangkut pemudik dan truk pikap. Kecelakaan ini terjadi ketika truk pikap L300 bernomor polisi BE 9271 BK dari arah Bandar Lampung tiba-tiba bergerak keluar dari jalurnya, sementara dari arah berlawanan muncul bus Damri nomor polisi B 7517 IW.

Tabrakan fatal pun tidak bisa dihindarkan. Sopir truk pikap, Sucipto (37), dan kernetnya, Nurzain (47), tewas di lokasi kejadian dengan kondisi terjepit badan mobil.

Di Desa Jembayat, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sebuah mobil bertabrakan dengan bus PO Kurnia. Akibat peristiwa ini, dua orang tewas, yakni Anjar (57) dan Arjuna (9 bulan). Empat orang lainnya luka-luka.

Kecelakaan juga terjadi di Jati Barang, Indramayu, Jawa Barat. Pengendara sepeda motor ditabrak bus. Akibatnya, anak dari pengendara sepeda motor asal Bogor, Agus Abdurahman (20), tewas. (ILO/ADH/EKI/UTI/JON/CHE)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com