Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Solusi Kreatif Jokowi

Kompas.com - 16/10/2012, 05:39 WIB

Jakarta, Kompas - Berbagai pihak menyampaikan harapan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Keduanya diharapkan mampu menawarkan solusi kreatif atas persoalan yang selama ini membelit Ibu Kota.

Posisi gubernur dianggap strategis sebagai penentu pembangunan Jakarta. Saat pelantikan Jokowi dan Basuki, Senin (15/10), Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, sekarang saatnya untuk menatap ke depan dan menyelesaikan masalah kompleks yang melanda Jakarta.

”Jakarta merindukan transportasi yang lancar dan bebas macet, bebas dari banjir, pengendalian penduduk dan permukiman yang layak, lingkungan yang lebih asri dan sarana bermain yang memadai, pendidikan yang lebih maju, dan rasa aman dari gangguan kejahatan dan gangguan kamtibmas, termasuk tawuran,” ujarnya.

Gubernur baru juga dihadapkan pada persoalan lapangan kerja, pengentasan rakyat miskin, dan derasnya arus urbanisasi. Sebagai kota jasa dan perdagangan, warga berharap bisa mendapatkan kepastian dalam pelayanan pembiayaan, waktu pengurusan, dan keramahan dalam melayani urusan perizinan.

Kendati demikian, berbagai persoalan itu tidak semestinya hanya dibebankan kepada gubernur dan wakil gubernur. Tanggung jawab yang diemban Jokowi-Basuki lebih besar daripada sebelumnya. Partisipasi aktif warga sangat diharapkan untuk menyukseskan program kerja keduanya.

”Sering kali ketika kinerja (pemimpin) berhasil, kita tidak memberikan apresiasi, sementara ketika gagal, semua lantas menunjuk-nunjuk pemimpin,” kata Gamawan.

Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan pemimpin yang baru menuju Jakarta yang lebih sejahtera. Menurut dia, gubernur dan DPRD adalah mitra sejajar untuk membangun Jakarta yang lebih sejahtera dan nyaman.

”Jakarta tidak lagi membutuhkan pemimpin yang hanya berdasarkan rasionalitas, tetapi lebih memperhatikan masyarakat. Gubernur harus tahu benar kondisi lingkungan kerja dan masyarakat agar bisa mengakomodasi aspirasi mereka dan menindaklanjuti lewat program-program,” katanya.

Tatap muka

Ribuan orang yang berkerumun di Jalan Kebon Sirih, juga menanti tatap muka langsung dengan Jokowi-Basuki. Sekitar pukul 12.30, Jokowi-Basuki menyapa pendukungnya dari atas panggung yang sudah disiapkan.

”Saya meminta seluruh warga ikut mengawal saya dan Pak Basuki agar program-program yang akan kita lakukan bisa berjalan dengan baik,” kata Jokowi.

Di hadapan warga, Jokowi berjanji akan terus turun ke kampung-kampung di Jakarta. Basuki berjanji akan segera merealisasikan kartu kesehatan dan kartu pendidikan. Keduanya juga menerima sejumlah kertas dari warga yang berisi harapan warga atas kepala daerah baru.

Harapan untuk Jakarta yang lebih baik juga disuarakan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. Menurut Rikwanto, kehadiran Jokowi–Basuki mampu mengelola hubungan sosial budaya antargolongan masyarakat.

Dengan demikian tidak memunculkan tawuran antarpelajar, antarkampung, dan antarormas. Terkait kemacetan, ia berharap ada aksi nyata di lapangan. ”Solusi jangan hanya dibicarakan di ruang rapat, tetapi harus diaplikasikan,” kata Rikwanto.

Harapan warga

Sejumlah warga menyampaikan harapan kepada Jokowi-Basuki. Munah (60), warga Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, mengatakan, selain melanjutkan dan memperbaiki pelayanan kesehatan gratis bagi warga miskin, Jokowi diharapkan bisa mengatasi berbagai masalah lama Jakarta.

Munah mengaku terbantu oleh layanan kesehatan gratis bagi warga miskin. Dua putrinya, Siti Murni (22) dan Siti Saadah (31), harus menjalani operasi caesar saat melahirkan cucunya.

”Kami terbantu karena tak harus menanggung biaya operasi yang besarnya mencapai Rp 9 juta. Semoga program ini berlanjut,” ujarnya.

Namun, Munah harus terus menguruk rumahnya agar terhindar dari genangan. Dalam kurun 15 tahun terakhir, dia mengaku telah meninggikan lantai rumahnya secara bertahap hingga 1,3 meter. Namun, kawasannya belum benar-benar bebas banjir.

Edi (45), warga Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, berharap pemimpin barunya memperhatikan harga bahan pokok. Tingginya harga bahan pokok menyulitkan sebagian warga kurang mampu dalam mengelola keuangan keluarga.

Langsung bekerja

Jokowi mengakui harapan warga sangat besar untuk dirinya dan Basuki, karena itu harus dijawab dengan kerja nyata. ”Namun memang tidak semua masalah dapat selesai dalam dua atau tiga bulan. Saya akan jelaskan kepada rakyat,” katanya.

Setelah pelantikan, Jokowi dan Basuki langsung menggelar pertemuan dengan pejabat teras Pemprov DKI Jakarta. Selain dipakai sebagai ajang perkenalan singkat, gubernur menanyakan sisa anggaran tahun 2012. Dengan sisa anggaran itu, eksekutif hendak memprioritaskan program mendesak hingga tahun anggaran berakhir.

”Kami tidak mengenal istilah program 100 hari, tetapi bekerja cepat dan segera. Besok (Selasa 16/10) kami akan datangi kampung kumuh untuk memetakan persoalannya,” tutur Jokowi.

Sebelum menggelar pertemuan itu, Jokowi menghadiri pelantikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI Jakarta periode 2012-2017 di Balai Agung DKI Jakarta, pukul 13.30.

Pada acara itu, Jokowi meminta agar PKK segera bergerak ke kawasan-kawasan miskin dan kumuh.

”Jangan sampai gerakan PKK malah di Menteng, tetapi harus di kawasan kumuh, seperti yang ada di Bukit Duri, Cakung, atau Tebet. Di sanalah mereka membutuhkan gerakan PKK,” katanya. (FRO/ART/RTS/MKN/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com