Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Kanker Prostat Dicegah?

Kompas.com - 06/01/2013, 05:03 WIB

SAMSURIDJAL DJAUZI

Saya akan memasuki usia 72 tahun. Sebagian teman saya telah meninggal dunia karena penyakit jantung, stroke, atau kanker. Saya pernah menemani kawan yang menderita kanker prostat yang dirawat di rumah sakit. Kanker tersebut telah menjalar ke berbagai organ tubuh termasuk tulang. Penjalaran ke tulang mengakibatkan nyeri yang amat sangat. Setiap saat dia mengerang kesakitan meski dia sudah diberi obat penghilang nyeri.

Belakangan ini saya sering memikirkan kanker prostat. Terus terang saya khawatir terserang penyakit tersebut. Namun saya tetap memelihara kesehatan. Dapatkan penyakit kanker prostat dicegah? Bagaimana mencegahnya, adakah makanan yang harus dihindari? Apakah orang tua seperti saya perlu menjalani pemeriksaan penyakit kanker prostat? Bagaimana gejala kanker prostat? Terima kasih atas jawaban dokter.

N di B

Jawab

Kanker merupakan penyebab kematian keenam di negeri kita setelah penyakit jantung, penyakit paru, serta penyakit infeksi. Salah satu penyakit kanker yang sering ditemukan pada laki-laki adalah kanker prostat.

Kanker prostat dapat menimbulkan pembengkakan pada kelenjar prostat, namun prostat juga dapat tidak membengkak. Jika terjadi pembengkakan prostat dapat terjadi gangguan berkemih. Untuk berkemih penderita harus mengejan. Jika terjadi penutupan saluran kemih akibat prostat bengkak adakalanya diperlukan pemasangan kateter agar air kemih dapat keluar. Namun sering kali kanker prostat tidak menimbulkan gejala.

Risiko kanker prostat meningkat pada laki-laki seiring dengan bertambah tuanya usia. Skrining pemeriksaan kanker prostat biasanya dilakukan dengan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan laboratorium yaitu PSA. Jika ada kecurigaan maka dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti ultrasonografi (USG) atau biopsi kelenjar prostat.

Pada umumnya kanker prostat memiliki perjalanan penyakit yang lama. Jika sudah terjadi anak sebar biasanya penyakit kanker tersebut telah berjalan lama sampai bertahun-tahun. Skrining kanker prostat diharapkan dapat menemukan kanker pada stadium dini. Pengobatan kanker prostat stadium dini adalah dengan operasi dan biasanya memberikan hasil yang baik. Namun yang sering terjadi adalah diagnosis kanker prostat ditemukan pada stadium lanjut. Pengobatan menjadi rumit dan hasil terapi sering kali kurang memuaskan.

Pada stadium lanjut dapat terjadi anak sebar (metastasis). Kanker prostat memang sering bermetastasis ke tulang. Jika terjadi metastasis ke tulang nyeri memang merupakan salah satu gejala yang menonjol. Obat nyeri terbaru mungkin dapat mengendalikan nyeri, namun kualitas hidup penderita biasanya menurun. Nafsu makan menurun dan tidur dapat terganggu.

Untuk menemukan kanker prostat dini, dokter menganjurkan pemeriksaan berkala kelenjar prostat. Dewasa ini banyak cara pengobatan yang menjanjikan penyembuhan kanker prostat, namun tawaran-tawaran tersebut hendaknya perlu diteliti. Apakah memang sudah ada penelitian yang dapat dipercaya yang membuktikan manfaat pengobatan tersebut? Pengakuan seseorang kurang dapat dipercaya untuk menilai manfaat suatu pengobatan. Konsumsi tomat dipercaya sebagian orang dapat mencegah kanker prostat, namun dugaan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Kanker paru, kanker usus besar

Kanker paru juga merupakan kanker yang sering dijumpai pada laki-laki. Kanker paru amat erat hubungannya dengan kebiasaan merokok. Meski tidak semua penderita kanker paru punya kebiasaan merokok, namun jika dibandingkan, risiko terkena kanker paru pada kelompok yang merokok jauh lebih tinggi daripada bukan perokok. Kebiasaan merokok bahkan telah dimulai pada usia yang amat muda. Cukup banyak yang mulai merokok sejak sekolah dasar. Penelitian di masyarakat menunjukkan sekitar 70 persen laki-laki di negeri kita merokok. Kita perlu menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya rokok. Namun, memang informasi bahaya rokok dewasa ini masih kalah dibandingkan dengan rayuan yang mengajak remaja kita merokok. Berlainan dengan kanker prostat yang perjalanannya lambat, kanker paru perjalanannya jauh lebih cepat.

Di negeri kita kanker usus besar juga sering ditemukan. Gejalanya biasanya buang air besar berdarah atau gangguan buang air besar. Pemerikaan darah dalam tinja dan pemeriksaan kolonoskopi digunakan untuk mendukung diagnosis kanker usus besar. Melalui pemeriksaan kolonoskopi bagian usus besar yang dicurigai terserang kanker dibiopsi untuk kemudian dilakukan pemeriksaan patologinya. Kepastian mengenai kanker ditetapkan dengan pemeriksaan patologi ini.

Di negeri kita kanker usus besar dapat menyerang kelompok usia yang lebih muda. Terapi kanker usus besar stadium dini dilakukan dengan operasi. Kebanyakan kanker usus besar di negeri kita juga masih ditemukan pada stadium lanjut. Di negara maju kanker pada umumnya sudah dapat ditemukan pada stadium dini sehingga keberhasilan terapinya lebih tinggi.

Menurut pakar kanker di negeri kita, penyakit kanker masih akan meningkat baik karena infeksi virus, penggunaan bahan kimia, kebiasaan merokok, alkohol maupun paparan berlebihan sinar matahari dan sinar radioaktif.

Pencegahan kanker dilakukan dengan menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker. Infeksi hepatitis B yang dapat menimbulkan kanker hati dapat dicegah dengan vaksinasi hepatitis B. Begitu pula kanker leher rahim (serviks) dapat dicegah dengan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV). Jauhi rokok dan alkohol serta hindari kontak dengan bahan kimia dan radiasi zat radioaktif. Mudah-mudahan kita mampu mengendalikan masalah kanker di negeri kita.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com