KOMPAS.com — Bagi sebagian orang, menonton film porno atau sering disebut juga dengan blue film (film biru) bisa menjadi selingan untuk meningkatkan gairah seksual. Tetapi, jika sudah masuk ke ranah domestik alias rumah tangga, kebiasaan menonton film biru ini punya efek berbahaya karena mengurangi kenyamanan bercinta, bahkan memicu keretakan hubungan.
Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh majalah wanita Cosmopolitan, 86 persen responden percaya hobi nonton film biru bisa merusak hubungan dan 90 persen mengungkapkan bahwa mereka banyak melihat kerusakan hubungan akibat film biru.
Selain itu, 94 persen dari peserta yang diwawancarai oleh majalah telah melihat peningkatan jumlah orang yang kecanduan porno dan 63 persen percaya bahwa melihat tayangan porno dapat meningkatkan harapan pria saat berhubungan seks dengan pasangan mereka.
Para peneliti juga melakukan survei pada pria yang berusia antara usia 18 dan 34 tahun dan menemukan bahwa 70 persen dari mereka menonton tayangan porno setidaknya sebulan sekali. Selain itu, jumlah pria dan wanita yang menonton tayangan porno terus meningkat.
Beberapa ahli mengatakan bahwa tayangan porno dapat diibaratkan bom waktu dalam hubungan karena menghancurkan kepercayaan diri saat berhubungan seks. Dengan kata lain, makin sering seseorang melihat film biru, makin tidak pede ia pada bentuk tubuh atau kemampuan seksualnya karena merasa apa yang ditampilkan dalam film adalah "standar". Padahal, film itu sendiri penuh rekayasa.
Ahli terapi psikoseksual Karen Lobb-Rossini menambahkan bahwa peningkatan jumlah orang yang belajar tentang seks melalui tayangan porno memiliki "dampak buruk terhadap persepsi mereka tentang diri mereka sendiri dan tubuh mereka".
Selain itu, para ahli telah mengaitkan efek pornografi dengan efek racun terhadap otak. Orang yang sering terpapar akan terstimulasi kelainan-kelainan seksnya. Bukan tidak mungkin akan muncul hal-hal seperti keinginan bercinta dalam kelompok atau perilaku sadomasokis (bercinta secara kasar).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.