KOMPAS.com - Susah makan atau selalu menolak makanan yang bukan kesukaannya alias picky eater sering terjadi pada balita. Kondisi ini bukan hanya membuat jengkel tapi juga membuat orangtua cemas dengan kecukupan nutrisinya.
Memberi makan balita sebenarnya sederhana, sebelum ia belajar akan kemandirian dan mengerti makanan favorit. Untuk itu orangtua perlu menyiasati agar si kecil tak berubah menjadi "monster" di waktu makan.
Berikut beberapa tip yang bisa dipraktikkan orangtua untuk mencegah anak menjadi pemilih dalam hal makanan.
1. Kenalkan sejak awal
Perkenalkan berbagai jenis rasa makanan sejak awal, bahkan sebelum ia bisa mengunyah. Beberapa ahli mengatakan, janin dalam kandungan sudah bisa merasakan apa yang dimakan ibunya. Jadi, sejak hamil sebaiknya Anda mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat.
Teruskan kebiasaan mengonsumsi berbagai jenis makanan di masa menyusui sehingga bayi mulai mengenal rasa makanan lewat ASI. Kemudian mulailah memperkenalkan sayuran lebih dulu sebelum buah. Jika terbalik nantinya anak cenderung lebih menyukai rasa manis.
2. Hanya makan yang ada di rumah
Hanya sajikan makanan sehat di rumah dan jangan buat perbedaan menu antara anak dengan orangtua. Lupakan kebiasaan menyimpan berbagai kudapan tidak sehat di kulkas Anda.
3. Makan bersama
Anak-anak selalu mencontoh orang di sekitarnya, terutama orangtuanya. Karena itu melihat Anda selalu makan makanan sehat akan mendorong mereka melakukan hal serupa. Jika anak ingin mencoba makanan di piring Anda berikan saja sehingga pengalaman ia akan rasa dan tekstur makanan semakin kaya.
Hindari membuat perbedaan antara "makanan anak" dengan makanan "orangtua". Jika anak sudah cukup besar untuk memahami penjelasan, beritahu bahwa ia sekarang sudah menjadi "anak besar" dan makan makanan orang dewasa seperti milik ayah ibu. Konsep tentang "anak besar" biasanya akan membuat anak bangga dan lebih mudah diajak beralih makanan.
4. Sembunyikan makanan bernutrisi
Pastikan setiap jenis panganan yang disantap anak bernutrisi. Anda bisa menyisatinya dengan menyembunyikan bahan pangan sehat dalam berbagai makanan favoritnya. Misalnya menyembunyikan bayam dan wortel dalam adonan perkedel. Atau jika si kecil hobi menyantap kentang goreng, buatlah sayuran potong berlapis tepung yang digoreng.
5. Mulai dengan aturan "satu gigit"
Piring besar dengan berbagai jenis makanan bisa membuat anak merasa tertekan untuk menghabiskan. Lebih baik sajikan dalam porsi kecil untuk satu jenis makanan sehingga anak lebih tergugah makan. Setelah ia menghabiskan, ia boleh memilih makanan lain yang ingin dimakannya. Ceritakan pada anak betapa lezatnya makanan yang sudah Anda buat dan pastikan Anda juga menyantap dan menikmatinya.
6. Tunggu lapar
Anak yang sedang lapar biasanya akan lebih mudah menyantap semua makanan yang disodorkan. Tetapi menunggu anak sampai lapar bisa membuat cemas orangtua karena ada anak-anak yang tampak tak pernah lapar meski seharian baru makan sepotong roti.
Tawarkan makanan pada anak di waktu makan. Jika anak selalu menolak, jangan langsung menyerah dan membuatkannya susu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.