Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Sahid Sahirman Jakarta, dr. Aulia Sani mengatakan, ragi beras merah berfungsi menghambat produksi kolesterol dalam organ hati dan mencegah penebalan plak dalam pembuluh darah dan terhindar dari penyumbatan pembuluh.
Kolesterol sebenarnya secara alami diproduksi dalam organ hati. Namun gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan kurang beraktivitas fisik dapat meningkatkan produksi kolesterol di hati. Faktor keturunan juga berpengaruh terhadap tingginya kadar kolesterol.
"Menghambat produksi kolesterol langsung pada organ hati dapat menurunkan kadar kolesterol total secara cepat," tutur Aulia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/6/2013) lalu.
Ragi beras merah diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol di hati. Dilansir dari situs Drugs, ragi beras merah mengandung senyawa aktif lovastatin yang memiliki efek memperbaiki kadar lemak darah yang terlalu tinggi (hiperlipidemia) . Selain itu ada beberapa bukti juga yang menyebutkan bahwa senyawa tersebut memiliki efek antibakteri dan antikanker.
Ragi beras merah juga mengandung sterol seperti beta-sitosterol dan campesterol yang dapat menghalangi penyerapan kolesterol di usus. Selain itu isolasi asam lemak tidak jenuh seperti oleik, linoleik, dan asam linolenik, dan vitamin B kompleks seperti niasin dalam ragi beras merah juga dapat menjadi solusi dalam mengurangi kolesterol.
Uji klinis suplemen yang mengandung ekstrak ragi beras merah juga dilakukan di Indonesia oleh Aulia pada 40 pasien beberapa waktu lalu menunjukkan hasil yang positif.
"Dalam jangka waktu lima hari, rata-rata kadar LDL (kolesterol jahat) dapat turun hingga 18,87 mg/dL dan kadar trigliserida turun hingga 17,1 mg/dL," papar mantan Direktur Utama Pusat Jantung Harapan Kita ini.
Kadar kolesterol total dalam darah yang dianjurkan adalah kurang dari 200 mg/dL. Sedangkan untuk kadar LDL adalah kurang dari 100 mg/dL, dan trigliserida kurang dari 150 mg/dL. Sementara untuk kadar HDL (kolesterol baik) haruslah di atas 45 mg/dL.