Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2013, 16:13 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Darah merupakan kebutuhan yang tidak mengenal waktu. Itulah yang membuat stok darah harus selalu tersedia agar kebutuhan darah dapat segera diatasi.

Namun ada kalanya di mana jumlah stok darah menipis, misalnya di bulan puasa. Stok darah menipis lantaran kurangnya minat pendonor untuk melakukan aksi donor darah di saat berpuasa.

Menurut data dari Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, jumlah pendonor di bulan puasa turun hingga 60 persen dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

"Faktanya, donor darah tetap bisa dilakukan saat berpuasa karena tidak membatalkan puasa," kata Kepala PMI DKI Jakarta Salimar Salim, saat ditemui di kantornya, beberapa waktu lalu.

Hanya saja, lanjut Salimar, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pendonor agar tetap dapat melakukan donor darah meski sedang berpuasa. Di samping syarat kesehatan yang sudah umum diperiksa sebelum donor darah seperti kadar hemoglobin dan tekanan darah, ada juga syarat yang berhubungan dengan kebiasaan pendonor dan waktu berdonor, berikut di antaranya.

1. Cukup makan sahur dan berbuka

Kecukupan asupan makanan dinilai penting. Pasalnya, asupan makanan sangat mempengaruhi energi pendonor sehingga tidak mudah lemas atau pusing setelah mendonorkan darah.

"Biasanya akan kami tanya dulu kebiasaan sahur dan berbuka pendonor, kalau hanya minum air putih dan kue-kue saja sebaiknya ditunda dulu," papar Salimar.

Ia mengatakan, paling tidak pendonor harus makan makanan bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup di waktu sahur dan berbuka beberapa hari sebelum akan mendonor. Sementaranya jumlahnya, tergantung kebutuhan masing-masing individu.

2. Cukup tidur

Umumnya berpuasa membuat jadwal tidur mengalami perubahan karena kegiatan sahur ataupun ibadah malam. Namun tidur merupakan kebutuhan penting untuk proses pembentukan sel-sel darah.

Maka orang yang mau mendonor, kata Salimar, minimal harus tidur tiga jam di malam sebelumnya. "Maka donor darah tidak disarankan bagi mereka yang begadang di malam sebelumnya," ujarnya.

3. Cukup Minum

Tubuh terdiri dari cairan yang sebagian besar berwujud darah. Agar tidak dehidrasi saat mendonorkan darah, maka pendonor wajib untuk cukup minum. Saat berpuasa, waktu minum terbatas, jadi demi mencukupi kebutuhan cairan pendonor harus minum cukup di saat sahur dan sehabis berbuka puasa.

Mendonor di malam hari

Kendati tidak ada larangan mendonor darah di siang hari saat berpuasa, namun mendonor di malam hari dapat jadi pilihan yang mungkin lebih meringankan.

"Untuk itu, PMI DKI Jakarta buka 24 jam dan siap malayani kapan pun pendonor mau," ujar Salimar.

Selain itu, kerja sama PMI dengan tempat-tempat beribadatan seperti mesjid pun ikut memudahkan untuk donor darah seusai shalat tarawih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau